Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46383
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMuchtadi, Deddy
dc.date.accessioned2011-06-15T02:24:11Z
dc.date.available2011-06-15T02:24:11Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46383
dc.description.abstractProduk pangan yang diproduksi oleh industri dapat dikategorikan makanan utama (meals) dan makanan selingan (snacks). Oleh karena adanya perbedaan dalam cara mengkonsumsinya, maka dosis fortifikasi vitamin dan mineral bagi bahan-bahan pangan tersebut juga dibedakan. Makanan selingan (snacks) yang dapat dikonsumsi secara berulang-ulang dalam seharinya, maka dosis fortifikasinya harus rendah. Hal ini dilakukan agar nilai atau angka yang tercantum dalam RDA tidak dilewati. Perlu juga diingat bahwa seseorang akan memperoleh asupan vitamin dan mineral dari berbagai macam makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Karena itu pada umumnya jumlah vitamin dan mineral yang difortifikasikan pada produk pangan tidak melewati batas 20 % RDA per sajian.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKonsep keamanan fortifikasi panganen
Appears in Collections:Faculty of Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Deddy Muchtadi_artikel4.pdfPublication472.79 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.