Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44803
Title: | Kajian after-ripening pada beberapa varietas benih padi gogo |
Authors: | Kharismayani, Ines |
Issue Date: | 2010 |
Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
Abstract: | Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, Leuwikopo Darmaga – Bogor pada bulan Januari sampai dengan April 2010. Tujuan penelitian ini ini adalah mengetahui periode after-ripening pada beberapa varietas benih padi gogo dan efektivitas perlakuan KNO3 2%. Penelitian ini menggunakan 6 varietas padi gogo, yaitu : varietas Jatiluhur, Batutegi, Towuti, Situ Patenggang, Limboto dan Cirata, yang masing-masing dilakukan secara terpisah. Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (Split-plot) dengan rancangan lingkungan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor. Pematahan dormansi sebagai petak utama yang terdiri dari dua perlakuan yaitu tanpa perlakuan sebagai kontrol (D1) dan dengan perendaman pada larutan KNO3 2% selama 24 jam (D2). Periode after-ripening sebagai anak petak yang terdiri dari 9 taraf perlakuan yaitu 3 minggu (P3), 4 minggu (P4), 5 minggu (P5), 6 minggu (P6), 7 minggu (P7), 8 minggu (P8), 9 minggu (P9), 10 minggu (P10), dan 11 minggu (P11). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga kombinasi perlakuan yang dihasilkan untuk setiap benih padi yang digunakan adalah 9 x 2 x 3 kombinasi perlakuan. Tolok ukur yang diamati yaitu kadar air, potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, first count germination, kecepatan tumbuh, intensitas dormansi dan persistensi dormansi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa keenam varietas padi gogo yang diuji memerlukan periode after-ripening yang berbeda-beda untuk mematahkan dormansinya secara alami. Varietas Batutegi memerlukan periode after-ripening paling singkat, yaitu 5 minggu, varietas Cirata memerlukan periode after-ripening 6 minggu, varietas Jatiluhur dan Towuti memerlukan periode after-ripening 7 minggu, varietas Limboto memerlukan periode after-ripening 8 minggu, dan varietas Situ Patenggang memerlukan periode after-ripening paling lama, yaitu 9 minggu. Perlakuan pematahan dormansi dengan perendaman pada larutan KNO3 2% selama 24 jam dapat mengurangi periode after-ripening untuk mematahkan dormansinya. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44803 |
Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
A10ikh.pdf Restricted Access | Full Text | 4.42 MB | Adobe PDF | View/Open |
Abstract A10ikh.pdf Restricted Access | Abstract | 281.49 kB | Adobe PDF | View/Open |
Bab I Pendahuluan A10ikh-2.pdf Restricted Access | Bab I | 283.25 kB | Adobe PDF | View/Open |
Bab II Tinpus A10ikh-3.pdf Restricted Access | Bab II | 902.6 kB | Adobe PDF | View/Open |
Bab III Metode A10ikh-4.pdf Restricted Access | Bab III | 3.18 MB | Adobe PDF | View/Open |
Bab IV Hasil A10ikh-5.pdf Restricted Access | Bab IV | 749.9 kB | Adobe PDF | View/Open |
Bab V Kesimpulan A10ikh-6.pdf Restricted Access | Bab V | 281.07 kB | Adobe PDF | View/Open |
Daftar Pustaka A10ikh-7.pdf Restricted Access | Daftar Pustaka | 284.78 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.