Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43887
Title: Penggerombolan daerah tertinggal di Indonesia dengan Fuzzy K-Rataan:
Authors: Nengsih, Titin Agustin
Issue Date: 2010
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (KNPDT) melakukan penggerombolan daerah tertinggal menggunakan 4 gerombol yaitu agak tertinggal, tertinggal, sangat tertinggal dan sangat parah ketertinggalannya. Penggerombolan yang dilakukan oleh KNPDT didasarkan pada rataan terboboti dari indikator-indikator yang diukur. Salah satu kelemahan rataan terboboti adalah penentuan bobot yang ditetapkan untuk masing-masing indikator secara subjektifitas. Disamping itu, data pencilan akan mempengaruhi hasil pengelompokkan dari rataan terboboti tersebut. Oleh karena itu, konsep jarak dapat digunakan sebagai penyelesaian dari kelemahan rataan terboboti. Analisis gerombol merupakan salah satu analisis peubah ganda yang menggunakan konsep jarak dalam mengelompokkan objek. Metode penelitian terdiri dari dua tahap yaitu eksplorasi data dan analisis data dengan metode K-Rataan dan Fuzzy K-Rataan. Eksplorasi data terdiri dari deskripsi data dengan diagram kotak garis dan pemeriksaan korelasi antar peubah. Analisis K-Rataan dan Fuzzy K-Rataan terdiri dari tahapan analisis penggerombolan dan tahapan analisis kebaikan metode. Pengurutan berdasarkan jumlah keseluruhan nilai pusat gerombol menghasilkan nilai di mana semakin besar nilai tersebut maka semakin mendekati sangat parah ketertinggalan suatu daerah. Hasil penggerombolan metode KRataan menunjukkan bahwa 76 daerah yang masuk ke dalam gerombol daerah agak tertinggal, 50 daerah terkategori daerah tertinggal, 46 daerah yang termasuk ke dalam gerombol daerah sangat tertinggal, dan 36 daerah tergolong daerah sangat parah ketertinggalannya. Sedangkan hasil penggerombolan daerah tertinggal dengan metode Fuzzy K-Rataan diperoleh sebanyak 79 daerah yang masuk ke dalam gerombol daerah agak tertinggal, 64 daerah terkategori daerah tertinggal, 25 daerah yang termasuk ke dalam gerombol daerah sangat tertinggal, dan 58 daerah tergolong daerah sangat parah ketertinggalannya. Penilaian kebaikan metode penggerombolan K-Rataan dan Fuzzy K-Rataan menghasilkan nilai rasio rata-rata jarak objek pada metode Fuzzy K-Rataan jauh lebih besar dibandingkan metode K-Rataan. Fakta ini menunjukkan bahwa Fuzzy K-Rataan lebih baik daripada K-Rataan. Hal ini didukung pada nilai keragaman di luar gerombol dengan nilai keragaman dalam gerombol. Nilai rasio keragaman yang dihasilkan metode Fuzzy K-Rataan lebih besar daripada metode K-Rataan. Demikian pula nilai fungsi tujuan metode Fuzzy K-Rataan jauh lebih kecil dibandingkan metode K-Rataan. Jadi, metode Fuzzy K-Rataan lebih baik dalam melakukan penggerombolan dibandingkan metode K-Rataan untuk data daerah tertinggal di Indonesia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43887
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover 2010tan.pdf
  Restricted Access
Cover315.17 kBAdobe PDFView/Open
Abstract 2010tan-2.pdf
  Restricted Access
Abstract275.07 kBAdobe PDFView/Open
Abstract 2010tan-2.ps
  Restricted Access
po416.81 kBPostscriptView/Open
2010tan.pdf
  Restricted Access
Full Text759.03 kBAdobe PDFView/Open
Bab I Pendahuluan 2010tan-4.pdf
  Restricted Access
Bab I443.49 kBAdobe PDFView/Open
Bab II Bahan dan Metode 2010tan-6.pdf
  Restricted Access
Bab II361.77 kBAdobe PDFView/Open
Bab III Hasil dan Pembahasan 2010tan-8.pdf
  Restricted Access
Bab III494.65 kBAdobe PDFView/Open
Bab IV 2010tan-9.pdf
  Restricted Access
Bab IV320.16 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka 2010tan-10.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka320.12 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran 2010tan-11.pdf
  Restricted Access
Lampiran335.45 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.