Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43489
Title: Kajian dampak kawasan konservasi laut daerah terhadap kondisi ekologi terumbu karang: studi kasus Pulau Natuna Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
Authors: Ilham
Keywords: DFisheries, Coal reef,
Issue Date: 2009
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kabupaten Natuna memiliki potensi sumberdaya perairan yang cukup tinggi karena memiliki berbagai ekosistem laut dangkal yang merupakan tempat hidup dan memijah ikan-ikan laut seperti ekosistem mangrove, lamun dan karang. Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya pembangunan di segala bidang serta krisis ekonomi yang berkelanjutan, telah memberikan tekanan yang lebih besar terhadap lingkungan sekitarnya, khususnya lingkungan perairannya (Manuputty et al. 2007). Melalui kegiatan Coral Reef Rehabilitation and Management (COREMAP II), sebagian kawasan perairan Kepulauan Natuna diperuntukkan sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD). KKLD di Kabupaten Natuna ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Natuna Nomor : 299 Tahun 2007, tanggal 5 September 2007. KKLD ini secara keseluruhan memiliki luas 142 977 Hektar, yang terbagi dalam 3 kawasan yaitu : 1) kawasan I, meliputi kawasan Pulau Tiga - Sedanau dan laut di sekitarnya diprioritaskan untuk mendukung kegiatan perikanan berkelanjutan, seluas 54 572 Hektar; 2) kawasan II, meliputi kawasan Bunguran Utara dan laut di sekitarnya diprioritaskan untuk suaka perikanan, seluas 52 415 Hektar, dan 3) kawasan III, meliputi kawasan pesisir Timur Bunguran dan laut di sekitarnya diprioritaskan untuk mendukung kegiatan pariwisata bahari, seluas 35 990 Hektar. Kinerja keberhasilan KKLD dapat diukur dari 3 sudut pandang penting yakni ekologi, ekonomi dan sosial. Beberapa variabel ekologi yang dapat diukur di antaranya ialah (a) kekayaan spesies dan indeks keanekaragaman, (b) kelimpahan invertebrata, (c) penutupan karang, (d) distribusi spasial spesies, (e) komposisi spesies dan kepadatan relatif. Variabel ekonomi yang dapat diukur di antaranya adalah (a) biaya pengelolaan, (b) jumlah kunjungan dan pengeluaran kasar secara langsung terkait dengan KKLD, (c) perubahan dalam upaya penangkapan ikan. Kemudian variabel sosial yang dapat diukur ialah (a) persepsi masyarakat, (b) frekuensi pertemuan antara masyarakat dan pengelola KKLD.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43489
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Full Text21.52 MBAdobe PDFView/Open
2009ilh1_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract300.9 kBAdobe PDFView/Open
2009ilh1_abstract.ps
  Restricted Access
Postcript1.2 MBPostscriptView/Open
Bab I.Pendahuluan 2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Bab I342.12 kBAdobe PDFView/Open
Bab II.Tinjauan Pustaka 2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Bab II372.56 kBAdobe PDFView/Open
Bab III.Metode Penelitian 2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Bab III13.69 MBAdobe PDFView/Open
Bab IV. Kondisi Umum 2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Bab IV664.68 kBAdobe PDFView/Open
Bab V.Hasil dan Pembahasan 2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Bab V7.06 MBAdobe PDFView/Open
Cover 2009ilh.pdf
  Restricted Access
Cover286.02 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka 2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka311.03 kBAdobe PDFView/Open
Kesimpulan 2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Penutup285 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran 2009ilh1.pdf
  Restricted Access
Lampiran709.79 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.