Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/42034
Title: Pengembangan Nested PCR untuk Deteksi Bovine herpesvirus-1 (BW-I) pada Sediaan Usap Mukosa Hidung dan Semen asal Sapi
Other Titles: Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Volume 13 Nomor 2, 2008
Authors: Saepulloh, Muharam
Adjid, RM. Abdul
Wibawan, I Wayan Teguh
Darminto
Issue Date: 2008
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Series/Report no.: Vol.13;No.2
Abstract: Telah berhasil dikembangkan nested Polymeruse chain reaction (nPCR) untuk mendeteksi k'eberadaan BHV-1 pada sediaan usap mukosa sapi dan semen. Nested PCR memanfaatkan primer ekstemal dan internal yang berasal dari gen glikoprotein D (gD) dan hasilnya menunjukkan bahwa nPCR memiliki tingkat sensitivitas 1000 kali lebih tinggi dibandingkan dengan PCR yang hanya menggunakan primer ekstemal. Sementara itu, limit deteksinya dapat mencapai hingga 5 aglpl pada sampel DNA BHV-1 murni dan TCID5d0,5 ml pada BHV-1 yang diinfeksikan ke sel MDBK. Sedangkan dengan PCR biasa yang menggunakan primer ekstemal hanya memiliki limit deteksi hingga 5 fglpl pada DNA BHV-1 mumi. Berdasarkan uji spesivisitas, nPCR hanya mampu mendeteksi virus yang termasuk kelompok BHV-1, sedangkan kelompok virus BHV-4, PRV, PI-3 dan BRSV tidak dapat terdeteksi. Selanjutnya, nPCR yang dikembangkan ini telah berhasil mendeteksi BHV-1 pada sarnpel usap mukosa asal sapi yang secara klinis normal. Sebanyak 405 sampel yang terdiri dari 381 sediaan usap mukosa hidung dan 24 semen telah diuji dengan nPCR. Hasil menunjukkan bahwa dari 381 sediaan usap mukosa hidung terdeteksi positif 14 sampel (3,68%) yaitu 4,42% (131294) dari Pengalengan dan 1,54% (1187) dari Bogor. Sementara itu, untuk sampel semen beku (extended semen) hanya terdeteksi 18,18% (211 1) berasal dari Bogor dan 15,38% (2113) semen cair Vesh semen) asal Pasuruan terdeteksi positif BHV-1 dengan nPCR. Nested PCR yang dikembangkan ini memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi, cepat dan mudah pengejaannya dibandingkan dengan isolasi virus yang merupakan metode standar. Oleh karena itu, nPCR merupakan uji yang paling sensitif untuk mendeteksi BHV-1 pada sediaan usap mukosa dan semen sapi, sehingga akan sangat ideal digunakan untuk diagnosa rutin.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/42034
ISSN: 0853-7380
Appears in Collections:Faculty of Veterinary

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
ilmu ternak dan veteriner vol 13.pdfe-Journal883.44 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.