Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/41937
Title: Pengembangan Peternakan Sapi Potong Pola Integrasi Melalui Pemanfaatan Limbah Jagung sebagai Bahan Baku Industri Etanol
Other Titles: Prosiding Konferensi Nasional 2007: Pemanfaatan Hasil Samping Industri Biodiesel dan Industri Etanol serta Peluang Pengembangan Industri Integratednya
Authors: Saptati, Ratna Ayu
Diwyanto, Kusuma
Issue Date: 2007
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Dewasa ini penggunaan bahan bakar altematif pengganti bahan bakar fosil yang bersifat non renewable semakin rneningkat, setelah harga BBM terus melambung diatas 50 USD/barel. Bahan bakar nabati, seperti etanol, rnenjadi pilihan karena selain bisa diperbarui, bahan bakunya relatif lebih rnudah diperoleh dan rarnah lingkungan. Jagung yang rnerupakan tanarnan pangan penting kedua setelah padi, akhir-akhir ini juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri etanol. Arnerika Serikat dan China mulai rnengurangi pasokan jagungnya ke pasar intemasional untuk pembuatan etanol. Kondisi ini rnenyebabkan pasokan jagung di pasar global rnenumn dengan sangat tajarn, sekitar 150 juta ton. Narnun ha1 ini justru merupakan peluang yang bagus untuk meningkatkan produksi jagung di dalarn negeri, baik dengan cara intensifikasi rnaupun ekstensifikasi. Saat ini diperkirakan luas areal tanarnan jagung sekitar 3.5 juta ha, dengan total produksi sekitar 12,5 juta ton. Lirnbah jagung .yang berupa daun, batang, tongkol dan turnpi diperkirakan sekiar 2 ton(BK)/ha, yang berarti setiap tahun sedikitnya akan dihasilkan sekitar 7 juta ton (BK). Lirnbah tersebut saat ini praktis rnasih dibuang, dan biasanya justru berpotensi rnencernari lingkungan karena pembakaran. Dengan teknologi inovatif baik rnelalui petiakuan tisik, kirnia rnaupun biologis, limbah jagung tenebut dapat dirnanfaatkan sebagai sumber pakar~ sapi potong dalarn usaha cow calf operation. Dan rumusan Lokakarya Nasional Jejaring Pengernbangan Sistern lntegrasi Jagung-Sapi tahun 2006 diketahui bahwa lirnbah jagung tersebut berpotensi untuk mengakomodasi sapi sebanyak 1,6 juta ekor. Potensi pakan ini merupakan peluang yang sangat baik untuk mewujudkan kecukupan daging 2010, karena saat ini 30% total konsurnsi daging sapi rnasih hams diirnpor dalarn bentuk sapi bakalan (350.000 ekor) dan daging beku. Dengan pengembangan industri etanol berbahan baku jagung dan upaya swasembada jagung untuk kebutuhan pakan ternak, produksi dan lirnbah jagung yang akan dihasilkan juga akan rneningkat. Terdapat peluang yang sangat tinggi untuk meningkat produksi dari 2-6 tonlha rnenjadi sekitzr 7-8 tonlha. Peningkatan tenebut dapat diwujudkan bila dipergunakan benih unggul, baik vatietas kornposit rnaupun hibrida, yang dibarengi dengan pernberian input yang rnernadai. Dengan adanya sapi, penggunaan pupuk kimia secara signifikan dapat dikurangi dengan rnernanfaatkan kotoran sapi. lntegrasi vertikal seperti ini pada gilirannya akan rnengurangi biaya produksi tanarnan jagung, sernentara biaya pakan untuk usaha cow calf operation dapat berkurang sampai 50%. Hasil samping industri etanol juga punya potensi tersendiri untuk bahan baku pakan sapi, narnun sarnpai saat ini masih perlu terus diteliti dan dikaji
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/41937
Appears in Collections:Proceedings

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
prosiding pemanfaatan hasil samping industri18.pdfProsiding468.36 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.