Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40907
Title: Model pengelolaan sumberdaya air dalam kompetisi antar sektor di wilayah hilir daerah irigasi Jatiluhur: pendekatan optimasi dinamik
Model of intersectoral water allocation in Jatiluhur irrigation area: dynamic optimization approach
Authors: Sanim, Bunasor
Syaukat, Yusman
Pasandaran, Effendi
Katiandagho, Theodora Maulina
Issue Date: 2007
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Pertumbuhan penduduk yang pesat, berkembangnya wilayah perkotaan yang tidak terkendali, dan meningkatnya permintaan terhadap pangan, telah menyebabkan peningkatan air untuk irigasi, domestik dan industri. Namun demikian, ketersediaan sumber daya air makin terbatas baik dalam segi kuantitas, kualitas, kemerataan dan kontinuitas serta efisiensi penggunaannya. Kelangkaan sumber daya air mengakibatkan kompetisi antar sektor pengguna air semakin kuat terutama di wilayah hilir, sehingga dibutuhkan suatu model pengelolaan air yang tepat agar diperoleh solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) membangun model alokasi air di bendung-bendung di Daerah Irigasi Jatiluhur (Model DIJ), khususnya wilayah Tarum Barat dan membandingkannya dengan alokasi aktual yang dilakukan Perum Jasa Tirta II, (2) mengevaluasi dampak perubahan variabel teknis dan ekonomi terhadap dinamika alokasi optimum, dan (3) mengevaluasi dampak alokasi optimum terhadap ketersediaan air di waduk. Sektor yang diteliti adalah sektor pertanian, domestik dan industri. Sektor pertanian dikategorikan dalam 5 golongan sawah, dimana golongan sawah berdasarkan letak sawah dan saluran yang melayaninya. Sektor domestik dan industri dikategorikan berdasarkan volume kebutuhan air per dua mingguan, masing-masing sektor terdiri dari 3 kategori yakni kecil, sedang dan besar. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder, horison waktunya selama setahun dengan periode dua mingguan. Wilayah penelitian meliputi daerah irigasi Curug, Cibeet, Cikarang dan Bekasi. Model Daerah Irigasi Jatiluhur (DIJ) dapat digunakan sebagai model pengambilan keputusan alokasi sumberdaya air dalam kondisi kelangkaan air, dengan mempertimbangkan kelestarian waduk. Dalam mengalokasikan sumberdaya air pengelola sebaiknya mempertimbangkan nilai ekonomi air dan ketersediaan air yang tersimpan dalam waduk, yang cukup untuk menjaga kelestarian waduk. Hal ini didukung dengan hasil optimasi Model DIJ yang menunjukkan bahwa: (1) alokasi air optimum ke sektor pertanian lebih efisien dibandingkan dengan alokasi aktual, mengakibatkan air yang disalurkan dari Bendung Curug ke Tarum Barat lebih rendah, sehingga air yang tersedia di waduk Juanda lebih tinggi dibandingkan stok aktual dan menghasilkan benefit yang lebih tinggi dibandingkan dengan benefit aktual, (2) hasil analisa sensitivitas melalui perubahan nilai variabel ekonomi dan teknik yakni harga air baku dan gabah serta permintaan air baku PDAM dan industri secara bersamaan, merubah pola alokasi air dan benefit keseluruhan sistem, sehingga alokasi air berubah sesuai dengan perubahan nilai variabel, dan (3) nilai user cost air yang tersimpan di Waduk Juanda dari sisi pengelola bernilai lebih tinggi pada musim hujan dibanding pada musim kemarau, implikasinya air sebaiknya disimpan pada musim hujan dan disalurkan pada musim kemarau. Guna meningkatkan benefit dari penyaluran air, pengelola (Perum Jasa Tirta II) disarankan meningkatkan kapasitas distribusi air, menggunakan kembali air limbah dari sawah golongan I dan II ke sawah golongan IV dan V, serta mempertimbangkan nilai user cost dalam penetapan tarif air baku.
Rapid population growth, development of urban sprawl, and increasing food demand, have increased pressure on irrigation, domestic and industrial water demand. As such, the stock of water resources has become limited, not only in terms of quantity and quality, equity and continuity of water distribution, but also efficiency of water use. The scarcity of this resource has intensely increased intersectoral water demand, in downstream area, so that a model is needed to solve this conflicting and competing water demand problem. The objectives of this research are: (1) to conceptualize and develop a water allocation model in Jatiluhur’s dams, especially in Tarum Barat area and compare it with actual allocation which is undertaken by Perum Jasa Tirta II, (2) to evaluate the performance of technical and economic variables toward the dynamic optimum allocation, and (3) to evaluate the effect of its dynamic optimum allocation toward the reservoir’s stock of water.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40907
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_2007tmk.pdf
  Restricted Access
Cover340.48 kBAdobe PDFView/Open
BAB I_2007tmk-2.pdf
  Restricted Access
BAB I308.65 kBAdobe PDFView/Open
BAB II_2007tmk-3.pdf
  Restricted Access
BAB II387.63 kBAdobe PDFView/Open
BAB III_2007tmk-4.pdf
  Restricted Access
BAB III335.97 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV_2007tmk-5.pdf
  Restricted Access
BAB IV390.12 kBAdobe PDFView/Open
BAB V_2007tmk-6.pdf
  Restricted Access
BAB V392.19 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI_2007tmk-7.pdf
  Restricted Access
BAB VI351.16 kBAdobe PDFView/Open
BAB VII_2007tmk-8.pdf
  Restricted Access
BAB VII513.47 kBAdobe PDFView/Open
BAB VIII_2007tmk-9.pdf
  Restricted Access
BAB VIII328.2 kBAdobe PDFView/Open
BAB ix_2007tmk-10.pdf
  Restricted Access
BAB ix334.06 kBAdobe PDFView/Open
BAB x_2007tmk-11.pdf
  Restricted Access
BAB x282.8 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka_2007tmk-12.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka637.07 kBAdobe PDFView/Open
2007tmk.pdf
  Restricted Access
Full Text1.46 MBAdobe PDFView/Open
2007tmk_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract66.12 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.