Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40903
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSarma, Ma'mun
dc.contributor.advisorSlamet, H.R. Margono
dc.contributor.advisorSugihen, Basita Ginting
dc.contributor.authorTamba, Mariati
dc.date.accessioned2010-10-20T01:43:31Z
dc.date.available2010-10-20T01:43:31Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40903
dc.description.abstractPembangunan agribisnis hortikultura merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor pertanian. Dengan diberlakukannya pasar bebas, sebagian pasar domestik telah diisi oleh produk hortikultura impor, mengakibatkan timbulnya persaingan agribisnis yang semakin ketat. Di samping itu, adanya tuntutan kebutuhan keluarga petani yang semakin meningkat menyebabkan dihadapkannya pada tuntutan kebutuhan akan informasi tentang usahatani modern untuk meningkatkan kemampuan (manajemen usaha) petani dalam mengembangkan usahatani dan menghasilkan produk yang berdaya saing dengan ciri-ciri petani berperilaku efisien. Kebutuhan informasi sama pentingnya dengan faktor produksi utama seperti: “tanah, tenaga kerja, dan modal”. Pemberdayaan selama ini, umumnya belum secara nyata memberdayakan petani. Faktanya adalah, petani masih belum mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Salah satu strategi pemberdayaan adalah, bagaimana membuat petani mampu memperbaiki kehidupannya sendiri dalam arti: tahu, termotivasi, dan mampu mengembangkan usahataninya dengan mencari dan memanfaatkan informasi pertanian yang tersedia. Pemerintah berkewajiban memberi pelayanan informasi pertanian bagi petani sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No.16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis: (1) faktor-faktor yang mempengaruhi penyediaan informasi pertanian, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberdayaan petani sayuran, dan (3) merumuskan konsep model penyediaan informasi pertanian bagi petani sayuran. Penelitian dilakukan di tiga kabupaten (Bogor, Cianjur, dan Bandung), Provinsi Jawa Barat pada Juli 2006-Februari 2007 dengan teknik survai, wawancara, dan indepth interview. Teknik pengambilan sampel adalah, Sampel Gugus Sederhana (Simple Cluster Sampling) dengan jumlah responden 240 kepala keluarga. Analisis statistik yang digunakan adalah: Cronbach Alpha, uji t, korelasi Rank Spearman, dan Structural Equation Modeling. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan petani sayuran, dipengaruhi oleh: karakteristik pribadi petani sayuran, tuntutan kebutuhan dan memperoleh informasi pertanian, kekondusifan faktor lingkungan, kualitas sumber informasi pertanian; kemudahan mendapatkan informasi, dan penyediaan informasi pertanian. Model penyediaan informasi pertanian dirumuskan dengan beberapa upaya, antara lain: membangun komitmen antar lembaga terkait untuk berkerjasama dan berkoordinasi dalam penyediaan informasi pertanian dan merancang mekanisme aliran informasi bagi petani sayuran.
dc.description.abstractThe agribusiness development of horticulture products is one of national economical growth sources of agricultural sector. Free market made part of domestically market filled by import products of horticulture, which cause more rigid competitiveness. In addition, the increase of farmer’s family member demands was faced to the need of demand of information of modern farming to increase the management capability in yielding competitive products from the efficient farmers. The information needs plays the similar role with as the prime factors such as “land, labor and capitalen
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKebutuhan informasi pertanian dan aksesnya bagi petani sayuran: pengembangan model penyediaan informasi pertanian dalam pemberdayaan petani, kasus di provinsi Jawa Baratid
dc.titleThe need of agricultural information and its accessibility for vegetables’ farmers: developing agricultural information provision model in order to empowerment farmers, case in West Java provinceen
dc.subject.keywordThe provision of agricultural information
dc.subject.keywordThe need of agricultural information and accessibility to agricultural information
dc.subject.keywordFarmer's empower
dc.subject.keywordKomunikasi pembangunan
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_2007mta1.pdf
  Restricted Access
Cover287.68 kBAdobe PDFView/Open
Tinjauan Pustaka_2007mta1-2.pdf
  Restricted Access
BAB I531.32 kBAdobe PDFView/Open
Kerangka Berpikir_2007mta1-3.pdf
  Restricted Access
BAB II410.54 kBAdobe PDFView/Open
Metode Penelitian_2007mta1-4.pdf
  Restricted Access
BAB III479.17 kBAdobe PDFView/Open
Hasil dan Pembahasan_2007mta1-5.pdf
  Restricted Access
BAB IV974.58 kBAdobe PDFView/Open
Simpulan dan Saran_2007mta1-6.pdf
  Restricted Access
Kesimpulan373.56 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka_2007mta1-7.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka452.41 kBAdobe PDFView/Open
2007mta1.pdf
  Restricted Access
Full Text1.43 MBAdobe PDFView/Open
2007mta1_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract306.55 kBAdobe PDFView/Open
2007mta1_abstract.ps
  Restricted Access
PostScript11.03 MBPostscriptView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.