Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40621
Title: Peranan ekonomi kehutanan di Provinsi Jawa Tengah: analisis pemanfaatan hutan dan penanggulangan kebocoran pendapatan
Role of forestry in the economy of the Central Java Province: an analysis on forest utilization and revenue leakage
Authors: Ratnawati, Anny
Daryanto, Arief
Darusman, Dudung
Santosa, Bedjo
Issue Date: 2006
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Provinsi Jawa Tengah memiliki kekayaan hutan seluas 64756.81 ha dan tahun 2003 memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) output sebesar Rp 342.15 triliun. Dengan menggunakan klasifikasi standar baku, peranan ekonomi kehutanan di Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 1.73 triliun atau sekitar 0.51% dari total output provinsi terseb ut. Tetapi, setelah dilakukan perhitungan kembali dengan memperhitungkan total manfaat hutan maka peranan ekonomi sektor kehutanan bertambah menjadi Rp 14.49 triliun atau sekitar 4.23% dari total output provinsi, dan total outpout Provinsi Jawa Tengah men ingkat menjadi Rp 354.19 triliun. Tambahan manfaat ekonomi hutan di Provinsi Jawa Tengah tersebut antara lain berupa hasil yang langsung dikonsumsi masyarakat sebesar Rp 16.62 miliar, illegal logging sebesar Rp 61.65 miliar, illegal trading sebesar Rp 106.81 miliar, nilai tambah sebesar Rp 217 juta, air sebesar Rp 5.51 triliun, dan udara bersih sebesar Rp 429.33 miliar. Di samping itu sektor kehutanan juga memiliki potensi manfaat ekonomi lain berupa efisiensi kelembagaan dan keberadaan/pelestarian hutan sebesar Rp 5.73 triliun, dan juga memiliki manfaat ekonomi yang negatif berupa deforestasi dan erosi sebesar Rp 9.87 triliun. Dengan demikian PDRB bersih (Green PDRB) Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 168.44 triliun. Rumah tangga kehutanan baik buruh maupun rumah tangga umumnya menikmati pendapatan sektoral sebesar 11% dari total pendapatan sektor yang berjumlah Rp 8.34 trliun. Dengan demikian sekitar 89% dari pendaptan sektor kehutanan dinikmati industri dan pengusaha kehutanan serta sektor lain non kehutanan. Dengan skenario memberantas kegiatan illegal kehutanan sampai dengan tidak terjadi sama sekali (0%) maka terjadi penurunan output sebesar sampai Rp 492.78 miliar. Tetapi jika membiarkan kegiatan illegal, maka hanya akan mendapat tambahan output sebesar Rp. 340.74 miliar. Dengan melakukan penanggulangan erosi sebesar 5% maka kenaikkan output sekitar 0.6% dari PDRB Provinsi Jawa Tengah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40621
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Cover343.15 kBAdobe PDFView/Open
Bab 1 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Bab 1310.65 kBAdobe PDFView/Open
Bab 2 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Bab 2389.81 kBAdobe PDFView/Open
Bab 3 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Bab 3303.98 kBAdobe PDFView/Open
Bab 4 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Bab 4361.49 kBAdobe PDFView/Open
Bab 5 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Bab 5495.95 kBAdobe PDFView/Open
Bab 6 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Bab 6483.2 kBAdobe PDFView/Open
Bab 7 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Bab 7342.98 kBAdobe PDFView/Open
Bab 8 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Bab 8299.29 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka 2006bsa.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka1.19 MBAdobe PDFView/Open
2006bsa.pdf
  Restricted Access
Full Text1.93 MBAdobe PDFView/Open
2006bsa_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract20.07 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.