Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/32757
Title: Kelarutan Mineral Kalsium (Ca) dan Fosfor Beberapa Jenis Legum Pohon Secara in Vitro
Authors: Suharlina
Issue Date: 2006
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Rumput sebagai pakan ternak umumnya mengandung serat yang tinggi dan protein yang rendah. Ketersediaan rumput juga bergantung pada musim. Pada musim hujan hijauan tersedia cukup melimpah dan menurun jika musim kemarau. Sehingga perlu dicari alternatif hijauan yang ketersediaannya cukup sepanjang tahun seperti legum pohon. Legum pohon merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh pada lahan kritis dan tahan musim kemarau selama beberapa bulan. Legum pohon merupakan hijauan sumber protein dan memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan mineral makro (Ca dan P) beberapa legum pohon dan nilai fermentabilitasnya didalam rumen. Peubah uang diukur meliputi laju degradasi bahan kering, kelarutaan mineral (Ca dan P), produksi VFA dan NH3 dengan menggunakan teknik in vitro. Materi penelitian berupa lima jenis legum pohon yaitu Angsana (Pterocarpus indicus), Turi (Sesbania grandiflora), Gamal (Gliricidia sepium), Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Kaliandra (Caliandra calothyrsus) yang dinkubasi selama 0, 3, 6, 9, 12, 24, 48 dan 72 jam pada cairan rumen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kelompok yang didasarkan pada penggunaan cairan rumen yang berbeda. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA). Untuk mengetahui hubungan laju degradasi pakan dengan produksi VFA dan NH3, dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima jenis legum memiliki produksi VFA yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Laju degradasi, kelarutan mineral Ca dan P serta Produksi NH3 masing – masing legum menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Produksi NH3 meningkat jika tingkat degradasi pakan meningkat, tetapi produksi VFA menurun untuk daun turi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Nilai degradasi diurutkan dari tertinggi sampai terendah selama inkubasi 6 hingga 48 jam adalah turi > angsana dan gamal > lamtoro > kaliandra, sedangkan nilai potensi degradasi diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah adalah turi dan gamal > angsana dan lamtoro > kaliandra. Kelarutan mineral P setelah inkubasi 24 jam diurutkan dari yang paling tinggi sampai terendah berturut-turut adalah dauun gamal > turi > angsana dan lamtoro > kaliandra. Terdapat hubungan yang erat antara fermentabilitas pakan dengan kelarutan mineral.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/32757
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D06suh.pdf
  Restricted Access
Full Text529.69 kBAdobe PDFView/Open
D06suh_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract39.82 kBAdobe PDFView/Open
D06suh_abstract.ps
  Restricted Access
Postscript7.63 MBPostscriptView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.