Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/25144
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHandayani, Titin
dc.date.accessioned2010-05-25T02:08:37Z
dc.date.available2010-05-25T02:08:37Z
dc.date.issued1991
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/25144
dc.description.abstractDalam pemuliaan tanaman seringkali ditemui kegagalan memeperoleh tanaman hibrid, karena embrio gugur sebelum masak. Beberapa peneliti melaporkan bahwa telah berhasil menyelamatkan embrio muda hasil persilangan, tetapi kultur embrio muda memerlukan mutrien yang komplek. Dalam rangka melakukan persilangan antar jenis solanum, maka dilakukan lebih dahulu kultur embrio muda. Tujuannya adalah untuk mengetahui media terbaik untuk pertumbuhan embrio muda. Media yang digunakan adalah media dasar Murashige dan Shoog yang dimodifikasi dengan variasi konsentrasi agar, sukrosa dan pH. Dapat disimpulkan bahwa embrio muda bebqapa jenis solanum dalam pertumbuhannya membutuhkan konsentrasi sukrosa yang tinggi, konsentrasi agar rendah dan pH netral.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKultur Embrio Muda Beberapa Tanaman Solanumid
dc.title.alternativeProsiding Seminar Bioteknologi Perkebunan dan Lokakarya Biopolimer untuk Industri-
Appears in Collections:Proceedings

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Prosiding_seminar_bioteknologi_perkebunan-27.pdfProceeding310.72 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.