Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23809
Title: Pengaruh Suhu Terhadap Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan, Dan Perkembangan Larva Teripang Pasir (Holothuria scabra, Jaeger) pada Fase Doliolaria Sampai Pentactula
Authors: Hamidah
Issue Date: 1999
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan peratran yang berpengaruh terhadap kehidupan larva teripang pasir, terutama terhadap laju metabolisme dan laju pencernaan makanan yang selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelulusan hidup larva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh suhu terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan larva teripang pasir (Holothuria scabra, Jaeger) pada stadia doliolaria sampai stadia pentactula. Penelitian ini dilakukan di Balai Budidaya Laut Lampung pada bulan Agustus sampai bulan November 1995. Larva teripang pasir fase auricularia besar berumur 7 hari diperoleh dari hasil pemijahan dengan tehnik manipulasi suhu lingkungan. Larva dipelihara dalam wadah-wadah plastik yang diisi air dengan volume 10 liter dengan kepadatan 300 individu/liter atau 3000 individu dalam setiap wadah. Sebagai perlakuan adalah suhu air 26°C, 28 °C, dan 30°C masing-masing dengan tiga kali ulangan. Selama penelitian larva diberi pakan alami Spirulina sp dan Chaetoceros sp dengan kepadatan masing-masing 5000 sel/liter dan 30.000 sel/liter. Peubah yang diamati adalah kelulusan hidup, laju pertumbuhan (pertambahan bobot), dan perkembangan larva (lamanya waktu perkembangan larva). Kelulusan hidup larva ditentukan dengan menghitung densitas awal dan densitas saat pengamatan dengan cara cuplikan/sampling. Pengamatan dilakukan pada hari-hari sesuai dengan tingkat perkembangan stadia larva yang dominan. Pertumbuhan diukur dengan cara menimbang larva di awal dan di akhir penelitian. Sedangkan pengamatan terhadap perkembangan larva dilakukan dengan cara menghitung jumlah dan persentase larva yang metamorfosis setiap hari. Hari dimana jumlah larva yang mengalami metamOlfosis terbanyak dinyatakan sebagai batas lamanya waktu perkembangan larva. Sebagai data penunjang dilakukan pemantauan terhadap beberapa sifat fisik-kimiawi air meliputi salinitas, pH, DO, N02, N03, NH3 . Pemantauan dilakukan setiap tiga hari, sebelum penggantian air. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dan untuk mengetahui pengaruh nyata perlakuan suhu terhadap masingmasing peubah yang diamati, dilakukan analisis ragam. Selanjutnya untuk mengetahui perlakuan suhu yang terbaik terhadap peubah yang diamati dilakuan uji StudentNewman- Keul. Hasil penelitian menllnjukkan perlakuan slihu tidak berpengaruh terhadap tingkat kellilusan hidup larva. Namun demikian perlakllan suhu menunjukkan ada perbedaan lajll pertumbuhan larva, dan perlakuan suhu 30°C memberikan pengarllh yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan suhll yang lain. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap waktu perkembangan larva, perlakuan suhu 30°C memberikan hasil yang terbaik diantara ketiga perlakuan suhll. Berdasarkan tingkat kelulusan hidup, laju pertumbuhan dan perkembangan larva teripang pasir, perlakuan suhu 30°C memberikan hasil terbaik dibandingkan suhu 26°C dan suhu 28°C. Hal ini disebabkan karena kerja enzim dan laju metabolisme meningkat pada suhu yang lebih tinggi, sehingga laju pertumbuhan dan perkembangan larva lebih cepat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23809
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C99HAM.pdf
  Restricted Access
Full Text2.75 MBAdobe PDFView/Open
C99HAM_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract206.37 kBAdobe PDFView/Open
C99HAM_abstract.ps
  Restricted Access
PostScript315.16 kBPostscriptView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.