APLIKASI SISTEM AKUSTIK BEM TERBAGI DALAM PENDUGAAN NILAI DAN DISTRIBUSI TARGET STRENGTH LARVA SIDAT (Anguilla sp.) PADA STADIUM LEPTOCEPHALUS SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KONDISI OSEANOGRAFI DI TELUK TOMINI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga beberapa aspek larva sidat {Anguilla sp.) pada stadium leptocephalus di perairan Teluk Tomini yang meliputi : kisaran nilai target strength, pola distribusi target strength secara spasial (vertikal dan horizontal) serta temporal (siang dan malam) dan mengetahui pengaruh faktor-faktor oseanografi (suhu, salinitas dan pasang surut) terhadap distribusi target strength. Penelitian ini dilaksanakan di Teluk Tomini dengan menggunakan data hasil survei kapal riset Baruna Jaya VTI milik PSO-LIPI Jakarta pada tanggal 20 - 23 Mei 2001. Data yang dikumpulkan tersebut meliputi data akustik, posisi geografis tiap ESDU, data oseanografi (suhu dan salinitas), data penunjang yaitu pasang surut dan data tangkapan larva AnguiUiformes pada stadium leptocephalus. Kedalaman perairan yang diambil dalam pengolahan data hidroakustik adalah 100 meter yang dibagi dalam 9 strata. Alat-alat yang digunakan adalah SIMRAD EK-500 split beam scientific echosounder (120 kHz), Jaring IKMT (Issac Kingdom Midwater Trawl) CTD Sea Bird 911 plus, GPS (Global Positioning System), dan sotfware postprocessing seperti Microsoft Excel dan Surfer version 7. Hasil tangkapan larva sidat (Anguilla sp.) pada stadium leptocephalus untuk keseluruhan stasiun, diperoleh 44 ekor leptocephalus dengan kisaran panjang 1,02 -5,6 cm. Berdasarkan perbandingan data leptocephalus dengan data distribusi target strength, diperoleh kisaran nilai target strength dugaan larva sidat pada stadium leptocephalus adalah -70 dB sampai -64 dB. Akan tetapi, tertangkapnya leptocephalus dengan ukuran kurang dari 3,16 cm, diduga kisaran nilai target strength-nya kurang dari -70 dB. Distribusi nilai target strength dari ketiga leg memiliki kecenderungan yang sama demikian juga komposisi ukuran ikan sampai kedalaman 100 meter relatif sama. Selain itu dapat diduga bahwa leptocephalus terdistribusi sampai kedalaman sekitar 100 meter. Jumlah target terbanyak berada pada selang -70 dB sampai -61 dB dengan puncaknya pada selang -67 dB sampai -64 dB. Kemudian jumlahnya menurun untuk ukuran target yang lebih besar. Sebaran nilai target strength tersebut sesuai dengan komposisi hasil tangkapan leptocephalus dimana larva pada stadium leptocephalus yang berukuran kecil tertangkap lebih banyak. Oleh karenanya, daerah pemijahan ikan sidat {anguilla sp) diperkirakan tidak jauh dari posisi pengoperasian jaring IKMT. Migrasi vertikal leptocephalus terutama dipengaruhi oleh arus pasang surut dan upwelling, mengingat sifat leptocephalus yang bergerak pasif. Berdasarkan sebaran temporal, pada malam hari sebagian besar target terdistribusi sampai kedalaman sekitar 40 meter, dimana target yang lebih besar umumnya terdistribusi pada kedalaman 20 - 40 meter. Sebaliknya, jumlah target yang besar pada siang hari diduga berada pada kedalaman lebih dari 40 meter. Secara biologis, migrasi vertikal leptocephalus mengikuti keberadaan zooplankton sebagai makanannya. Zooplankton pada umumnya mempunyai sifat fototaksis negatif, akan naik pada waktu malam hari dan turun kelapisan yang lebih dalam pada waktu siang hari. Karakteristik perairan Teluk Tomini umumnya dipengaruhi oleh arus permukaan, arus dalam, upwelling dan pasang surut. Lapisan mixed layer permukaan diperkirakan sampai kedalaman 50 meter, lapisan termoklin terdapat pada kedalaman 50 - 170 meter. Larva sidat {Anguilla sp.) pada stadium leptocephalus lebih banyak terdistribusi pada lapisan mixed layer (sampai kedalaman 50 m), dengan kisaran suhu 29° C - 30,5° C dan salinitas antara 30^ °l00 - 34 7«,. Kondisi perairan dengan perubahan suhu dan salinitas yang relatif tersebut merupakan lingkungan yang baik bagi kehidupan larva pada stadium leptocephalus.