Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21913
Title: Interaksi Sosial antara Kelompok Tradisi dan Reformis Islam di Tingkat Desa (Studi Kasus Kelompok Pengajian Muhammadiyah dan Kelompok Pengajian Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Margasari, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah)
Authors: Setiawan, Iwan
Issue Date: 1999
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini merupakan telaahan terhadap interaksi sosial antara anggota kelompok pengajian Muhammadiyah dengan anggota kelompok pengajian NU di Desa Margasari, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui sikap anggota kelompok pengajian Muhammadiyah terhadap anggota kelompok pengajian NU dan sebaliknya. 2) Mengetahui tingkah laku anggota kelompok pengajian Muhammadiyah terhadap anggota kelompok pengajian NU dan sebaliknya. 3) Menelaah interaksi sosial di antara anggota kelompok pengajian Muhammadiyah dengan anggota kelompok pengajian NU. 4) Mengkaji faktor-faktor yang melatarbelakangi timbulnya sikap dan tingkah laku anggota kelompok pengajian Muhammadiyah dalam berinteraksi dengan anggota kelompok pengajian NU dan sebaliknya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus dan teknik pengambilan subyek penelitian purposive secara informal. Sesuai dengan strategi studi kasus, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam, pengamatan langsung dan berpartisipasi, serta teknik analisis dokumen. Subyek penelitian adalah para anggota kelompok pengajian sedangkan informan terdiri dari anggota kelompok pengajian, para sesepuh desa dan tokoh kelompok ataupun tokoh desa. Seluruh data yang diperoleh di analisis dan disajikan secara deskriptif Gambaran dinamika kehidupan masyarakat Desa Margasari menunjukkan bahwa identitas Islam merupakan pengikat erat persatuan di antara warga. Warga kcturunan Arab yang beragama Islam termasuk sebagai warga yang terikat dalam ingroup Islam karena adanya persamaan mereka dalam hal agama. Warga pribumi Islam yang terlibat PKI tercampakkan dari ingroup Islam karena identitas komunis yang melekat pada diri mereka walaupun mereka berada di dalam ingroup pribumi. Warga keturunan Cina yang beragama Kristen menjadikan mereka berada di luar ingroup Islam dan juga ingroup pribumi warga Desa Margasari. Warga pribumi yang beragama Islam dan dulunya terlibat DIITII masih dipandang sebagai anggota ingroup Islam karena identitas Islam yang melekat pada DIITII. Perasaan ingrollp Islam ini dikonfrontasikan dengan outgrollp komunis sekarang ini dengan tindakan diskriminatif dan pada saat penumpasan PKI dengan tindakan kekerasan. Dengan OlitgrOliP Kristen, perasaan ingroup Islam dikonfrontasikan dengan tindakan kekerasan seiring bergeloranya semangat reformasi yang dilakukan para mahasiswa. Para anggota kelompok pengajian yang berada dalam ingroup Islam menyadari bahwa di antara mereka terdapat perbedaan keyakinan dalam Islam tetapi sikap mereka sebagai sesama ingrollp Islam dan sesama warga desa adalah positif demi tetap terbinanya ukhuwah islamiyah dan terciptanya kerukunan di antara warga Desa Margasari. Sikap positif anggota kelompok pengajian ditunjukkan dengan penilaian yang baik terhadap anggota kelompok pengajian lainnya.dan kesediaan mereka untuk saling bergaul. Penilaian positif dan kesediaan mereka untuk saling bergaul tercermin dari tingkah laku mereka yang teramati dalam kehidupan sehari-hari mereka di masyarakat. Tingkah laku di antara mereka bersifat akomodatif dengan pandangan bahwa mereka berusaha saling menghargai dan menjauhi perdebatan akibat pcrbedaan keyakinan dalam Islam. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa sikap anggota kelompok pengajian Muhammadiyah terhadap anggota kelompok pengajian NU dan sebaliknya adalah positif Tingkah laku anggota kelompok pengajian Muhammadiyah terhadap anggota kelompok pengaj ian NU bersifat akomodatif Dengan demikian Interaksi sosial di antara mereka membentuk proses so sial yang bersifat mendekatkan (assosiatif) yang kemudian membawa ke dalam kehidupan yang harmonis di antara mereka di dalam masyarakat Desa Margasari. Kerukunan yang terbina antara anggota kelompok pengajian Muhammadiyah dengan anggota kelompok pengajian NU dapatlah dijadikan teladan dan patut dikembangkan lebih luas. Kesediaan anggota kelompok pengajian untuk saling menghargai perbedaan keyakinan di antara mereka seharusnya diterapkan juga untuk dapat saling menghargai perbedaan sebagai sesama warga sehingga kerukunan yang terbina tersebut juga terbina sebagai kerukunan di antara warga Desa Margasari yang tidak membeda-bedakan agama ataupun golongan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21913
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A99ISE.pdf
  Restricted Access
Full Text2.59 MBAdobe PDFView/Open
A99ISE_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract218.53 kBAdobe PDFView/Open
A99ISE_abstract.ps
  Restricted Access
PostScript330.88 kBPostscriptView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.