Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21470
Title: Studi Enkapsulasi Parasitoid Eriborus Argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) dan Implikasinya pada Inang Crocidolomia Binotalis Zeller (Lepidoptera: Pyralidae) dan Spodoptera Litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae)
Authors: Sahari, Bandung
Issue Date: 1999
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Pengendalian hayati pada serangga hama C. binotalis dengan menggunakan musuh alaminya, yaitu E. argenleopiloslls ternyata kurang efektif akibat adanya enkapsulasi sebagai respon system pertahanan inang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan enkapsulasi parasitoid, perkembangan pradewasa parasitoid, kemapuan enkapsulasi, parasitisasi, superparasitisasi dan kaitannya dengan enkapsulasi parasitoid E. argellleopilO!>1Is, Implikasi parasitisasi pada perkembangan larva inang terparasit dan pengaruh enkapsulasi pad a berat pupa inang yang berhasil mengatasi enkaspsulasi dan jumlah total sel darah larva C. bil10lalis dan S. filllra terparasit. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis larva uji, yaitu C. bil10lalis dan S. filllra. Untuk mempelajari perkembangan enkapsulasi, pradewasa parasitoid dan larva inang terparasit, larva dipaparkan satu per satu pad a parasitoid. Periode pengamatan yang digunakan adalah 0 jam, 3 jam, 6 jam, 12 jam, 18 jam, 24 jam, 48 jam sampai larva akan meneapai masa pupa. Pengamatan dilakukan dengan earn membedah larva. Larva yang digunakan adalah instar I, II, III, IV untuk C. binotalis dan instar J, II, III untuk S. litura. Untuk mempelajari kemampuan enkapsulasi, 25 larva diparasitkan satu per satu. Pembedahan untuk mengitung tingkat enkapsulasi dilakukan 72 jam sejak pemarasitan. Larva yang digunakan adalah larva instar J, ll, II baik untuk C. binotalis maupun S. lilura Untuk perlakuan parasitisasi, 20 larva uji dipaparkan pada parasitoid selama 24 jam kemampuan parasitisasi dan superparasitisasi parasitoid dilakukan dengan metode pemaparan selama 24 jam dalam kurungan plastik. Pembedahan untuk mengetahui persentase parasitisasi dan superparasit dilakukan pada 24 jam sejak larva dipisahkan dari kurnngan. Larva yang digunakan adalah larva C. binalalis dan S. lillira masing-masing instar I, II, III, IV dan instar I, II, III . Untuk mempelajari pengarnh enkapsulasi pada berat pupa mang, 10 larva dipaparkan satu per satu. Kemudian dipelihara sampai pupa, penimbangan pupa dilakukan pada 5 hari setelah larva masuk ke dalam tempat pembentukan pupa. Pada perlakuan penghitungan jumlah total hemosit larva terparasit, larva diparasitkan satu per satu. Pengambilan contoh darah serangga dilakukan pada 3 dan 5 hari setelah pemarasitan. Hasil penelitian menunjukkan enkapsulasi yang terjadi larva C. bina/alis sangat berbeda dengan enkapsulasi pada larva S. ii/ura. Enkapsulasi terjadi paling cepat pada larva C. binalalis instar IV, yaitu enkapsulasi mulai terlihat 3 jam setelah diparasit, sedangkan paling lambat adalah instar I , yaitu 24 jam setelah diparasit. Untuk instar I dan II, enkapsulai terlihat 12 jam dan 18 jam sejak diparasit. Sedangkan pada larva S Iilura enkapsulasi barn terlihat 48 sejak diparasit. Sedikitnya dicatat tiga perbedaan: (J) respon enkapsulasi pada larva C. binatalis lebih cepat dibanding pada S. lilllra, (2) parasitoid yang dienkapsulasi dalam tubuh larva C. billolalis akan mengalami pencoklatan, sedangkan pada S. Iilura tidak terjadi pencoklatan. (3) tingkat enkapsulasi pada C. billo/alis lebih tinggi dibanding pad a S. lilllra. Pada S. lilura enkapsulasi relatif rendah ( < 15%). Tingginya laju enkapsulasi pada C. bino/alis berhasil menekan perkembangan pradewasa parasitoid. Walaupun demikian jika parasitoid dapat bertahan hidup melebihi waktu 72 jam sejak telur diletakkan, kemungkinan parasitoid untuk melanjutkan perkembangan menjadi lebih besar. Parasitisasi E. argenteapilaslls pada C. billo/alis tertinggi pada larva instar II (78,96%), demikian juga untuk S. Ii/ura parasitisasi tertinggi terjadi pada instar II (86,52%). Dalam pembedahaan banyak ditemukan superparasit. Pada umunya superparasit pada kedua jenis larva uji cukup tinggi. Kejadian superparasit pada larva inang dapat memberi keuntungan pada parasitoid. Meskipun kemampuan larva C. binotalis dalam mengenkapsulasi parasitoid cukup tinggi, tetapi dalam peristiwa superparasit, tidak selalu semua telur parasitoid dapat dienkapsulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kejadian superparasit, ada saja parasitoid yang selamat dari enkapsulasi. Jadi pada intinya superparasit tidak selalu merugikan, dalam kasus ini superparasit justru menguntungkan karena peluang parasitoid untuk mengalahkan enkapsulasi larva C. billotatis menjadi lebih besar. Perkembangan parasitoid dalam tubuh larva !nang dapat mempengaruhi kebugaran larva inang. Ukuran larva terparasit eenderung lebih rendah dibandingkan larva tidak terparasit. Hal ini berlaku baik pada larva C. binolalis maupun pada S. lilura. Selain itu parasitisasi juga mempengaruhi jumlah total sel darah larva inang . Pada larva terparasit kandungan jumlah total sel darah lebih tinggi dibanding pada larva tidak terparasit. Hal ini terjadi baik pad a larva C. bil/O/alis maupun S. lillira lebih. Enkapsulasi parasitoid dapat mempengaruhi kebugaran pupa inang yang ber-hasil mengatasi enkapasulasi. Beral pupa S. Ii lura yang berhasil mengatasi enkapsulasi seeara nyata mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pupa kontrol. Fenomena ini tidak berlaku pada inang C. hinolalis. Selain itu enkapsulasi juga berpengaruh pada kandungan total sel darah larva. lumlah total sel darah pad a larva C. hinolalis terparasit eenderung lebih tinggi dibanding larva S. lililra terparasi1.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21470
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A99bsa.pdf
  Restricted Access
Full Text2.46 MBAdobe PDFView/Open
A99bsa_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract243.67 kBAdobe PDFView/Open
A99bsa_abstract.ps
  Restricted Access
PostScript362.4 kBPostscriptView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.