Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1729
Title: Aplikasi Getah Dua Genotipe Pepaya Betina sebagai Biofungisida untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici (Syd.) Bult. Et. Bisby) pada Cabai Mera Besar (Capsicum annum L.)
Authors: Poernomo W.S, Bonny
Purnomo, Dedi
Issue Date: 2008
Abstract: Penyakit antraknosa (Colletotrichum capsici) merupakan salah satu permasalahan utama pada pertanaman cabai di Indonesia yang menyerang di pertanaman maupun di penyimpanan. Pada penelitian ini telah dievaluasi pemanfaatan dua genotipe getah pepaya betina untuk mengendalikan penyakit antraknosa, sehingga diharapkan dapat mengganti penggunaan fungisida sintetik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan Pusat Kajian Buah Tropika, Tajur, Bogor. Buah cabai varietas Hot Chili didapat dari Cipetey, Sukabumi, Jawa Barat. Getah pepaya betina diambil dari tanaman pepaya genotipe IPB-10 dan IPB-02. Penelitian terdiri dari isolasi C. capsici, penyadapan getah pepaya di PKBT, pengujian getah pepaya betina secara in-vitro dengan uji pertumbuhan koloni, pengujian getah pepaya betina secara in-vivo dengan uji kuratif dan preventif. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dengan program Statistical Analysis System (SAS). Selanjutnya tiap perlakuan yang berpengaruh nyata dilakukan uji jarak berganda Duncan untuk melihat perbedaan tiap perlakuan pada taraf 5 %. Hasil pengamatan menunjukkan aplikasi getah pepaya betina mampu menekan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh C. capsici dan menurunkan susut bobot buah cabai secara signifikan. Aplikasi getah pepaya betina IPB-10 dan IPB-02 memiliki kemampuan yang sama dalam mengendalikan penyakit antraknosa. Aplikasi getah pepaya betina IPB-10 konsentrasi 1% merupakan perlakuan terbaik pada uji in-vitro dengan daya hambat tertinggi sebesar 28.18%. Sedangkan pada uji in-vivo aplikasi getah pepaya IPB-10 konsentrasi 4% merupakan perlakuan terbaik dalam menurunkan masa inkubasi, kejadian penyakit dan intensitas penyakit antraknosa serta susut bobot buah cabai. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa getah pepaya betina secara efektif dapat menghambat serangan C.capsici secara in-vitro dan in-vivo. Sehingga berdasarkan hal tersebut getah pepaya betina IPB-10 dan IPB-02 dapat dijadikan sebagai alternatif pengendalian penyakit antraknosa.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1729
Appears in Collections:UT - Plant Protection

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A08dpu2_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract83.55 kBAdobe PDFView/Open
A08dpu2.pdf
  Restricted Access
Fulltext273.42 kBAdobe PDFView/Open
A08dpu2_abstract.ps
  Restricted Access
PostScript4.13 MBPostscriptView/Open
BAB I PENDAHULUAN.pdf
  Restricted Access
BAB I328.83 kBAdobe PDFView/Open
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf
  Restricted Access
BAB II369.05 kBAdobe PDFView/Open
BAB III BAHAN DAN METODE.pdf
  Restricted Access
BAB III349.95 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
  Restricted Access
BAB IV442.87 kBAdobe PDFView/Open
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
  Restricted Access
BAB V322.4 kBAdobe PDFView/Open
DAFTAR PUSTAKA.pdf
  Restricted Access
DAFTAR PUSTAKA359.42 kBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
LAMPIRAN336.51 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.