Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171719
Title: Dinamika Capital Flows terhadap Stabilitas Keuangan Korporasi dan Perbankan
Other Titles: Capital Flow Volatility, Corporate Vulnerability, and Banking Stability
Authors: Achsani, Noer Azam
Ratnawati, Anny
Irawan, Tony
Werdaningtyas, Hesti
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Ketidakstabilan di pasar keuangan global dalam beberapa tahun terakhir telah memicu kekhawatiran terhadap ketahanan sistem keuangan domestik. Salah satu sumber kerentanan yang menjadi perhatian adalah volatilitas capital flows yang dapat berdampak pada stabilitas keuangan. Berangkat dari konteks tersebut, penelitian ini berfokus pada interconnected antara capital flows, stabilitas keuangan korporasi dan stabilitas keuangan perbankan. Studi memiliki tiga tujuan utama. Pertama, menganalisis perilaku financing korporasi terhadap fluktuasi capital flows, termasuk menganalisis faktor yang mempengaruhi leverage korporasi khususnya sektor manufaktur. Kedua dan ketiga masing-masing menganalisis dampak berbagai jenis capital inflows termasuk peran kebijakan Utang Luar Negeri Korporasi dan Perbankan terhadap stabilitas keuangan korporasi dan perbankan di Indonesia. Penelitian mempunyai kebaharuan dibanding beberapa penelitian stabilitas keuangan di beberapa negara yaitu mengisi gap penelitian mengenai dampak berbagai jenis capital inflows terhadap stabilitas keuangan khususnya sektor Korporasi, selain Perbankan, dengan mengintegrasikan variabel makro dan mikro yang belum diestimasi dalam penelitian sebelumnya menggunakan data Indonesia. Integrasi variabel makro-mikro kinerja 523 korporasi go public dan 108 perbankan. sebagai suatu sistem dalam perekonomian yang saling berinteraksi, menjadi nilai tambah tersendiri. Untuk menjawab tujuan penelitian pertama digunakan model Structural Vector Autoregression dengan impulse response function). Kebaharuan lain pada penggunaan metode panel Sys-GMM dengan model estimasi yang menambahkan variabel sektor utama serta diferensiasi bank besar dan kecil yang belum diakomodir dalam studi sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan utama. Pertama, pada penelitian perilaku financing korporasi terhadap fluktuasi capital flows adalah ketidakpastian keuangan global yang meningkat mendorong depresiasi nilai tukar dan penurunan pendanaan asing di Indonesia, sehingga korporasi berpotensi untuk lebih mengandalkan pinjaman dari bank domestik, yang pada akhirnya korporasi berpotensi mengalihkan risiko ke lembaga keuangan domestik. Temuan ini mendukung empiris bahwa perusahaan di negara berkembang menyesuaikan struktur pembiayaannya secara fleksibel dalam merespons dinamika arus modal global. Secara umum hasil estimasi impulse response function menunjukkan bahwa guncangan ketidakpastian global, yang tecermin dari peningkatan volatility index (VIX) sebagai proksi capital flows, memicu respons signifikan pada berbagai indikator makroekonomi dan keuangan domestik meliputi sektor eksternal, perbankan, dan korporasi non-keuangan. Temuan ini sejalan dengan laporan IMF (2022) yang menyatakan bahwa pasar keuangan Indonesia mampu merespons shock global secara cepat, meskipun tetap menunjukkan kerentanan dalam horizon jangka pendek. Shock pada capital flows terhadap nilai tukar, kewajiban eksternal korporasi, dan kewajiban korporasi kepada perbankan menghasilkan lonjakan volatilitas yang cukup tinggi pada empat hingga enam kuartal pertama setelah guncangan terjadi, sebelum secara bertahap mereda dan kembali menuju kondisi keseimbangan dalam jangka menengah. Temuan berikutnya berkaitan dengan determinan leverage pada perusahaan manufaktur go public di Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan Panel System GMM. Berdasarkan hasil estimasi dan pengujian model yang robust, pada perusahaan manufaktur, leverage dipengaruhi secara signifikan negatif oleh profitabilitas mendukung teori pecking order dan teori trade off. Temuan lain, leverage perusahaan manufaktur bersifat persisten. Temuan pada penelitian kedua, dampak capital inflows terhadap stabilitas keuangan korporasi menunjukkan bahwa peningkatan utang luar negeri (ULN) korporasi dan investasi portofolio (PI) cenderung berkontribusi positif terhadap penguatan stabilitas keuangan korporasi, meskipun besarnya pengaruh tersebut dapat bervariasi tergantung pada kondisi makroekonomi dan karakteristik dan manajemen risiko yang dilakukan perusahaan. Temuan ini sejalan dengan penerapan strategi lindung nilai (hedging) ULN yang diwajibkan otoritas moneter sejak 2015, yang terbukti menurunkan eksposur risiko nilai tukar dan memperkecil kerentanan perusahaan. Namun perlu dicermati, walaupun rasio debt to equity masih rendah yang menunjukkan ruang bagi peningkatan pembiayaan eksternal dengan prinsip kehati-hatian, perlu tetap dilakukan pemantauan beberapa subsektor-sektor dengan DER tinggi perlu terus dilakukan. Dari sisi sektoral, direct investment (FDI) pada sektor manufaktur juga memiliki pengaruh positif signifikan, menegaskan pentingnya investasi jangka panjang sebagai sumber pendanaan produktif. Hasil estimasi juga menunjukkan bahwa stabilitas keuangan korporasi yang diproksi dari nilai Z-score periode sebelumnya mengonfirmasi adanya persistensi kondisi keuangan korporasi. Temuan ini sekaligus mendukung penggunaan model panel dinamis (System GMM) yang mampu menangkap dinamika risiko antarperiode. Temuan lainnya menunjukkan bahwa pertumbuhan aset perusahaan secara konsisten meningkatkan stabilitas keuangan. Ketiga, hasil penelitian mengenai dampak capital inflow terhadap stabilitas perbankan menunjukkan bahwa ULN perbankan, other investment (OI) dalam bentuk pinjaman, berkontribusi positif terhadap stabilitas keuangan perbankan. Sementara investasi portofolio (PI) berkontribusi dengan tingkat signifikasi yang rendah, perlu dicermati. Direct investment pada perbankan belum menunjukkan pengaruh yang signifikan, yang disebabkan oleh masih terbatasnya aliran investasi langsung ke perbankan. Temuan penting lainnya dan perlu dicermati adalah adanya persistensi resiko perbankan pada kelima model serta kebijakan pengelolaan ULN bank yang prudent berkontribusi dalam menurunkan eksposur risiko perbankan. Secara khusus, capital inflow pada bank besar juga menunjukkan kontribusi positif terhadap stabilitas keuangan bank yang menunjukkan bahwa pemanfaatan dana eksternal oleh bank-bank tersebut dilakukan secara efisien dan berhati-hati. Dalam keseluruhan rangkaian penelitian, terdapat benang merah yang konsisten: interaksi antara faktor eksternal dan faktor internal perusahaan menjadi determinan utama dalam perilaku pembiayaan korporasi. Capital inflows berpotensi berkontribusi positif terhadap stabilitas korporasi sekaligus memperkuat stabilitas perbankan sepanjang disertai penerapan prinsip kehati-hatian serta pemantauan berkala terhadap jatuh tempo kewajiban eksternal. Kata kunci: capital flows; korporasi non-keuangan; risiko perbankan; stabilitas keuangan; Sys-GMM
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171719
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_K1601202012_2bd18a50a0b04489853d1e634427eb29.pdfCover413.95 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_K1601202012_deaea8460cdb4e7e91951534b848001c.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.95 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_K1601202012_79cc6a6bf988423a9c790451ee0f7e16.pdf
  Restricted Access
Lampiran927.94 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.