Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171546
Title: Analisis Pencurian Kayu Jati (Tectona grandis) di Perum Perhutani KPH Semarang
Other Titles: Analysis of Teak (Tectona grandis) Theft at Perum Perhutani KPH Semarang
Authors: Matangaran, Juang Rata
ANGGRAINI, DINDA
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Pencurian kayu jati (Tectona grandis) merupakan ancaman bagi pengelolaan hutan di KPH Semarang, yang berdampak pada kerugian ekonomi dan ekologi. Penelitian ini bertujuan menguantifikasi total kehilangan kayu jati akibat pencurian di dalam dan luar areal penebangan, menganalisis sebaran strata pencurian, serta menganalisis hubungan antara jumlah kejadian pencurian dengan jumlah pohon hilang dan kerugian finansial. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan memanfaatkan data sekunder berupa data rencana tebangan jati dan Laporan Huruf A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan kayu jati secara konsisten lebih tinggi terjadi di luar areal penebangan. Puncak kejadian pencurian terjadi pada tahun 2021, karena dampak pandemi COVID-19 kebutuhan masyarakat meningkat dan keterbatasan komunikasi sosial saat PSBB. Sebaran pencurian kayu menunjukkan hasil yang fluktuatif, dengan strata pencurian yang paling dominan adalah strata A (perorangan untuk kebutuhan hidup), namun di BKPH Jembolo Selatan ditemukan pencurian strata B dan C (berkelompok dan bersifat komersil). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang sangat kuat dan signifikan secara statistik antara jumlah pohon hilang dan kerugian finansial. Kekurangan Polter di lapangan menjadi kendala utama dalam upaya penanggulangan pencurian kayu dan LMDH tidak mampu menekan angka pencurian kayu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa komunikasi sosial dan pemerataan kontribusi LMDH untuk mengatasi pencurian kayu.
Teak (Tectona grandis) theft is a threat to forest management in KPH Semarang. This study quantitatively analyzed teak theft from 2020 to 2024 using secondary data to assess losses, identify theft strata, and analyze the correlation between theft frequency and resulting losses. Teak loss was consistently higher outside the logging areas, with a peak in 2021 due to the COVID-19 pandemic, which increased local economic pressures and limited social communication during PSBB. Most incidents were Strata A (individual theft for subsistence), while commercial theft Strata B and C was also found in BKPH Jembolo Selatan. Pearson correlation test confirmed a powerfull and statistically significant positive relationship between trees loss and financial losses. A shortage of territorial police is the main obstacle in theft prevention efforts and the existence of LMDH has not been able to reduce the cases. This study concludes that improving social communication and ensuring equitable LMDH participation are key to mitigating log theft.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171546
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_E1401211050_427db8da020c4ffeaef180c8f2f2b93e.pdfCover343.86 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_E1401211050_3cc18e8cdf4b470fbfd4527a0e732856.pdf
  Restricted Access
Fulltext880.18 kBAdobe PDFView/Open
lampiran_E1401211050_3225e0066fed444d8f96f02192178a84.pdf
  Restricted Access
Lampiran387.31 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.