Pengaruh Pemberian Susu Kambing Pasteurisasi Terhadap Kadar Imunoglobulin dan Respon Ekspresi Gen pada Mencit 

Abstract

Pangan fungsional merupakan pangan yang mengandung komponen aktif yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan diluar manfaat yang diberikan oleh zat-zat yang terkandung didalamnya. Salah satu pangan fungsional yang banyak dijumpai saat ini adalah susu. Susu merupakan produk hasil peternakan yang berasal dari ambing hewan perah yang memiliki kandungan gizi sebagai sumber nutrisi yang lengkap meliputi karbohidrat (laktosa), protein (asam amino), lemak, mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh manusia. Selain itu, susu juga mengandung zat yang dapat meningkatkan imunitas tubuh karena mengandung protein dalam bentuk imunoglobulin (A dan G), laktoferin, lisozim, dan laktoperokxidase. Namun, laktosa yang terkandung dalam susu dapat menyebabkan lactose intolerance pada beberapa orang. Oleh karena itu, susu kambing digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti susu sapi. Susu kambing memiliki laktosa dan protein yang sama seperti pada susu sapi, tetapi terdapat perbedaan pada struktur dan imunologinya. Pada susu kambing mengandung asam lemak rantai menengah dan globula lipid yang relatif kecil jika dibandingkan dengan susu sapi sehingga daya cerna lebih mudah. Susu kambing mengandung beberapa senyawa bioaktif, phosphopeptida, kasein, serta laktoferin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa susu kambing bersifat imunomodulator melalui pengujian biologis serta level ekspresi gen yang terbentuk sebagai dasar pengembangan pangan fungsional. Penelitian ini mencangkup pemberian susu kambing pada hewan uji berupa mencit sesuai dengan dosis yang telah dikonversi sesuai kebutuhan pada manusia berdasarkan WHO. Analisis dari respon imun dilakukan dengan mengukur kadar imunoglobulin serta ekspresi gen yang terbentuk. Pada pengukuran imunoglobulin meliputi pengukuran kadar IgA dan G menggunakan sampel darah yang diambil melalui cardiac puncture pada hari ke 21 menggunakan metode ELISA. Sedangkan pengujian ekspresi gen dilakukan pada hari ke-21 yang diamati dari kadar RNA limpa. Pengujian ekspresi gen menggunakan RT-qPCR. Hasil penelitian menunjukkan nilai analisis proksimat kandungan protein 5,80%, lemak 6,60%, karbohidrat 8,40%, dan energi 116,24 kkal/100 g. Pemberian susu kambing pasteurisasi meningkatkan kecernaan nutrisi, sementara perubahan berat badan menunjukkan pola non-linier. Hasil ELISA dan analisis ekspresi gen menunjukkan pola respons imun bifasik dan bergantung dosis (dose-dependent). Ekspresi TLR2 dan kadar IgA meningkat seiring dengan peningkatan dosis (dose- dependent), sementara kadar IgG, IL-2, TNF-a, dan FcgRI meningkat pada dosis rendah dan menurun pada dosis sedang-tinggi (bifasik). Hasil ini menunjukkan bahwa susu kambing mampu merangsang sistem imun baik secara humoral maupun melalui aktivasi jalur ekspresi gen tertentu. Perbedaan dosis menunjukkan respons yang proporsional terhadap peningkatan kadar imunoglobulin dan ekspresi gen, dengan dosis tertentu menunjukkan efek sebagai imunomodulator.