Kuantifikasi Limbah Kayu Sisa Pemanenan Hutan Menggunakan Metode Garis Intersek dan Metode Jalur (Studi Kasus: di RPH Cepoko, KPH Lawu Ds)

Abstract

NANDA HAIDAR ILMAR. Kuantifikasi Limbah Kayu Sisa Pemanenan Hutan Menggunakan Metode Garis Intersek dan Metode Jalur (Studi Kasus: di RPH Cepoko, KPH Lawu Ds). Dibimbing oleh UJANG SUWARNA. Pemanenan hutan saat ini memerlukan pengoptimalan pada kegiatan pengukuran limbah kayu sisa pemanenan yang ditinggalkan saat pasca pemanenan. Pengukuran limbah kayu sisa saat ini masih menggunakan metode pohon penuh (whole tree method). Metode pohon penuh hanya memberikan informasi limbah kayu sisa pada individu pohon yang ditebang saja. Metode Garis Intersek (Line Intercept Method) memberikan informasi limbah kayu sisa pemanenan dalam satuan luas. Penelitian ini bertujuan menghitung limbah kayu sisa pemanenan, membandingkan pendugaan volume limbah kayu sisa menggunakan metode garis intersek dan metode jalur, serta menganalisis pengaruh jarak garis intersek terhadap volume limbah kayu sisa pemanenan. Volume limbah kayu sisa pemanenan yang ditemukan di RPH Cepoko menggunakan metode garis intersek pada jarak garis intersek 10 m, 20 m, dan 30 m masing-masing sebesar 39,9 m3 /ha, 47,9 m3 /ha, dan 57,2 m3 /ha, sedangkan menggunakan metode jalur masing-masing sebesar 38,6 m3 /ha, 36,2 m3 /ha dan 34,8 m3 /ha. Pendugaan volume limbah kayu sisa pemanenan menggunakan metode jalur lebih tinggi dibandingkan metode garis intersek. Jarak garis intersek tidak mempengaruhi besarnya volume limbah kayu sisa pemanenan hutan. Kata kunci: jarak garis intersek, limbah kayu sisa, metode garis intersek, metode jalur, pemanenan hutan

NANDA HAIDAR ILMAR. Quantification of Wood Waste from Forest Harvesting Using the Intersect Line Method and the Path Method (Case Study: at RPH Cepoko, KPH Lawu Ds). Supervised by UJANG SUWARNA. Current forest harvesting requires optimization in the measurement of residual wood waste left after harvesting. The current measurement of residual wood waste still uses the whole tree method. The whole tree method only provides information on residual wood waste for individual felled trees. The Line Intercept Method provides information on residual wood waste in units of area. This study aims to calculate residual wood waste from harvesting, compare the estimation of residual wood waste volume using the line intersecting method and the path method, and analyze the effect of the distance of the intersecting line on the volume of residual wood waste from harvesting. The volume of residual wood waste from harvesting found in the Cepoko RPH using the line intersecting method at intersecting line distances of 10 m, 20 m, and 30 m was 39,9 m3 /ha, 47,9 m3 /ha, and 57,2 m3 /ha, respectively, while using the path method was 38,6 m3 /ha, 36,2 m3 /ha, and 34,8 m3 /ha, respectively. Estimating the volume of wood waste remaining from harvesting using the path method is higher than the intersecting line method. The distance of the intersecting line does not affect the volume of wood waste remaining from forest harvesting. Keywords: forest harvesting, intersecting line distance, intersecting line method, path method, residual wood waste