Optimasi Penggunaan Pupuk Feses Sapi Dan Urea Untuk Produksi Bibit Stek Rumput Pakchong Berkualitas Di Lampung Selatan

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengukur optimasi penggunaan pupuk feses sapi dan urea dosis berbeda untuk produksi bibit stek rumput pakchong di Lampung Selatan. Prosedur pada penelitian ini memiliki dua tahap, tahap pertama, menggunakkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial (3 dosis pupuk feses sapi dan 3 dosis urea) dengan 3 ulangan. Faktor pertama yakni dosis pupuk feses sapi (0, 5, dan 10 ton ha-1) sedangkan faktor ke kedua adalah dosis pupuk urea (100, 200, 300 kg ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi (P>0,05) antara kombinasi pupuk feses sapi dan urea terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah individu siap panen, produksi bibit stek, dan vigoritas rumput pakchong di umur 16 minggu setelah tanam (MST), akan tetapi, pertumbuhan dan produksi bibit stek rumput pakchong pada masing-masing faktor perlakuan menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05). Penggunaan pupuk feses sapi dengan dosis 10 ton ha-1 dan pupuk urea 300 kg ha-1 memberikan hasil optimum dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi bibit stek rumput pakchong di umur 16 MST. Sedangkan di umur 20 MST tinggi tanaman dan jumlah daun terjadi nya interaksi nyata (P<0,05) terhadap tinggi dan jumlah daun rumput pakchong pada dosis pupuk feses sapi 10 ton ha-1 dan urea 200 kg ha-1 memberikan hasil optimum. Selain itu juga pada parameter lainnya tidak berbeda nyata (P>0,05), namun pada masing-masing faktor menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap parameter diameter batang, jumlah anakan, jumlah individu siap panen, produksi bibit stek dan vigoritas bibit stek rumput pakchong. Umur 16 MST memberikan hasil yang lebih tinggi terhadap jumlah vigoritas bibit stek tersedia per hektar.

This study aimed to evaluate the optimal use of cow dung and urea fertilizer at different doses for the production of pakchong grass cuttings in South Lampung. The study involved two stages. The first stage used a factorial randomized block design (RCBD) (3 doses of cow dung and 3 doses of urea) with three replications. The first factor is the dose of cow dung fertilizer (0, 5, and 10 tons ha-1) while the second factor is the dose of urea fertilizer (100, 200, 300 kg ha-1. The results of the study showed that there was no interaction (P>0.05) between the combination of cow dung and urea fertilizer on plant height, stem diameter, number of leaves, number of tillers, number of individuals ready for harvest, production of cuttings and vigor of pakchong grass at the age of 16 weeks after planting (WAP), however, the growth and production of pakchong grass cuttings at each treatment factor showed a significant effect (P<0.05). The use of cow dung fertilizer with a dose of 10 tons ha-1 and urea fertilizer 300 kg ha-1 provided optimum results in increasing plant growth and production of pakchong grass cuttings at the age of 16 WAP. While at the age of 20 WAP, there was a significant interaction (P<0.05) on plant height and number of leaves of pakchong grass use of cow dung fertilizer with a dose of 10 tons ha-1, and urea 200 kg ha-1 gave optimum results. In addition, other parameters were not significantly different (P>0.05), but each factor showed a significant effect (P<0.05) on the parameters of stem diameter, number of tillers, number of individuals ready for harvest, production of cuttings and vigor of pakchong grass cuttings. Age of 16 weeks after planting and a storage period of 4 days gave higher results on the number of cutting vigor available per hectare.