Strategi Meningkatkan Produksi Industri Akuakultur Air Tawar di Kabupaten Pandeglang

Abstract

Industri kecil menengah (IKM) akuakultur air tawar merupakan industri yang menyelenggarakan kegiatan usaha dalam memelihara dan mengembangkan biota air tawar di wilayah Kabupaten Pandeglang. Produktivitas industri akuakultur memiliki peluang untuk menghasilkan nilai ekonomi sebagai bentuk penyelenggaraan lapangan usaha sub-sektor untuk kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan masyarakat. Pemanfaatan sumber daya alam, lahan area dan sumber daya manusia pada kegiatan IKM adalah potensi pada peningkatan produksi untuk menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Pandeglang. Latar belakang penelitian adalah pemanfaatan potensi lahan, sumber daya alam (SDA), nilai produksi dan kesempatan kerja pada penyelenggaraan lapangan usaha sub-sektor. Penelitian terhadap industri akuakultur air tawar di area Kabupaten Pandeglang ini dilakukan untuk mengetahui peluang peningkatan produksi industri dan potensi lapangan usaha pada penyelenggaraan kegiatan akuakultur tersebut. Permasalahan pada penyelenggaraan industri adalah kurangnya pendekatan ekosistem produktif, pengelolaan usaha membutuhkan modal dan pengelolaan IKM pada pengembangan produksi wilayah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi besaran hasil panen, pendapatan IKM melalui studi kelayakan usaha dan merumuskan strategi usaha untuk meningkatkan produksi industri akuakultur wilayah. Pengumpulan data dilakukan melalui pustaka dan literatur terkait kegiatan usaha sub-sektor. Data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara terkait kegiatan akuakultur. Data sekunder diperoleh dari publikasi resmi tentang produksi perikanan wilayah yang diolah secara kuantitatif deskriptif dengan analisis terhadap perubahan produksi tahunan hasil panen wilayah. Analisis permodalan merupakan pertimbangan atas kelayakan usaha IKM. Evaluasi terhadap kelayakan usaha dilakukan pada tahap perencanaan produksi. Perhitungan terhadap permodalan menghasilkan nilai positif pada nilai pendapatan. Indikator kelayakan usaha adalah analisis return on investment dan analisis break even point (BEP). Pertimbangan terhadap kelayakan usaha menggunakan analisis imbangan dan penerimaan (R/C) dengan nilai positif terhadap laba usaha pada penyelenggaraan industri sub-sektor Perumusan strategi industri akuakultur menggunakan metode strengths, weaknesses, opportunities dan threats (SWOT) dengan hasil strategi untuk menjaga kuantitas, kualitas dan pemasaran hasil panen terkait peningkatan produksi IKM akuakultur air tawar wilayah. Perumusan alternatif strategi penelitian menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) pada peluang lapangan usaha dan potensi sub-sektor akuakultur air tawar melalui kegiatan kelompok usaha budidaya untuk peningkatan produksi industri. Tahap perumusan strategi IKM ini diformulasikan sebagai strategi IKM dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kata kunci: AHP, akuakultur, produksi, SWOT