Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171448
Title: Modifikasi Ukuran Partikel Bungkil Inti Sawitdansuplementasi Enzim ß-Mannanase Dalam Pakan Untuk Meningkatkan Kecernaan Nutrien Dan Performa Ayam Broiler
Other Titles: Modification of Palm Kernel Meal Particle Size and Supplementation of ß-mannanase Enzyme in Feed Formulation to Improve Nutrient Digestibility and Performance of Broiler
Authors: Nahrowi
Sumiati
Subekti, Sri
Setiana, Ina
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi peternakan, sehingga ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan terjangkau menjadi faktor kunci dalam menentukan efisiensi dan keberlanjutan usaha ternak. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pakan dan terbatasnya ketersediaan bahan baku konvensional yang kerap bersaing dengan kebutuhan pangan manusia, harga bahan baku seperti jagung dan bungkil kedelai pun melonjak tajam. Hal ini mendorong pencarian bahan baku alternatif yang tidak hanya ekonomis, tetapi juga tersedia secara lokal dan dalam jumlah mencukupi. Salah satu solusi potensial yang banyak dikaji adalah pemanfaatan bungkil inti sawit (BIS), yaitu produk samping dari industri minyak kelapa sawit, sebagai bahan baku pakan unggas. BIS memiliki keunggulan berupa harga yang relatif lebih murah dibandingkan bungkil kedelai dan jagung, serta mengandung protein dan energi yang dapat dimanfaatkan dalam formulasi pakan broiler. Potensi ini menjadikan BIS sebagai alternatif strategis dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor dan menekan biaya produksi pakan. Selain itu, pemanfaatan BIS juga mendukung prinsip keberlanjutan melalui optimalisasi limbah industri sawit yang berlimpah di Indonesia. Dengan demikian, integrasi BIS ke dalam pakan unggas tidak hanya menjawab tantangan ekonomi dalam industri peternakan, tetapi juga mendukung efisiensi sumber daya dan pengelolaan limbah secara berkelanjutan.Pemanfaatan BIS dalam pakan ayam broiler juga masih belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan kajian mengenai modifikasi ukuran partikel dan tingkat penggunaannya dalam pakan ayam broiler untuk memperoleh kombinasi ideal. Partikel yang terlalu kasar dapat menurunkan efisiensi kerja enzim karena permukaan kontak yang terbatas, sedangkan partikel yang terlalu halus dapat mempercepat transit pakan dalam saluran pencernaan sehingga mengurangi waktu retensi dan penyerapan nutrien. Pada penelitian pertama menunjukkan hasil perlakuan BIS ukuran partikel 2,5 mm dengan suplementasi enzim ß-mannanase menunjukkan nilaienergi metabolis semu (AME) dan energi metabolis semuterkoreksi nitrogen (AMEn) tertinggi secara signifikan, yaitu masing-masing sebesar 2.572 kkal kg-1 dan 2.563 kkal kg-1, sedangkan nilai terendah diperoleh pada perlakuan BIS 4 mm yang tanpa ?-mannanase, dengan nilai AME sebesar 2.226 kkal kg-1 dan AMEn sebesar 2.185 kkal kg-1. Hasil rata-rata penggunaan ukuran partikel BIS berukuran 2,5 mm memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan nilai AME 2.538 kkal kg-1 dan AMEn 2.507 kkal kg-1. BIS dengan ukuran 1 mm menghasilkan nilai AME 2.463 kkal kg-1 dan AMEn 2.434 kkal kg-1 yang tidak berbeda nyata dengan BIS ukuran 2,5 mm sedangkan BIS ukuran 4 mm menghasilkan nilai AME 2.322 kkal kg-1 dan AMEn 2.298 kkal kg-1 berbeda nyata (P<0,05). Suplementasi enzim secara nyata (P<0,05) meningkatkan nilai AME rata-rata 2.488 kkal kg-1 dan AMEn 2.394 kkal kg-1. Tahap kedua dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh level penggunaan BIS dan suplementasi enzim ?-mannanase terhadap performa ayam broiler. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 3×2 dengan tiga level penggunaan BIS (5%, 10%, dan 15%) dan dua level enzim (tanpa dan dengan penambahan). Parameter yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan selama periode pemeliharaan (starter hingga finisher). Hasil menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata (P<0,05) antara level BIS dan penambahan enzim terhadap konversi pakan, namun tidak terhadap konsumsi dan pertambahan bobot badan. Penggunaan BIS hingga 10% dengan penambahan enzim menghasilkan efisiensi pakan terbaik, sehingga menunjukkan potensi BIS sebagai bahan alternatif dengan dukungan enzimatik. Tahap ketiga bertujuan untuk mengevaluasi secara in vivoukuran partikel dan level BIS dalam pakan ayam broiler guna memperoleh performa optimal. BIS yang digunakan dibagi menjadi dua ukuran partikel (2,5 mm dan 1 mm) dengan tiga level penggunaan (5%, 10%, dan 15%). Penelitian in vivo menggunakan 1.440 ekor ayam broiler ROSS 308 umur 0–35 hari, dengan rancangan acak lengkap pola faktorial 2×3. Enam perlakuan yang diuji adalah: (P1) 2,5 mm–5% BIS, (P2) 1 mm–5% BIS, (P3) 2,5 mm–10% BIS, (P4) 1 mm–10% BIS, (P5) 2,5 mm–15% BIS, dan (P6) 1 mm–15% BIS. Parameter yang diamati meliputi berat badan (BB), konsumsi pakan (FI), rasio konversi pakan (FCR), dan european efficiency factor (EEF). Hasil menunjukkan bahwa peningkatan level BIS menurunkan indeks daya tahan pelet. Penurunan ukuran partikel dapat secara signifikan meningkatkan efisisensi pakan. Tahap keempat bertujuan mengevaluasi efektivitas level penggunaan BIS dan dosis suplementasi enzim ?-mannanase dalam meningkatkan performa ayam broiler. Penelitian ini terdiri dari dua sub-tahapan: pengukuran nilai AME dan AMEn, serta uji performa selama 32 hari. Penelitian ini terdiri atas 9 perlakuan dengan rancangan acak lengkap pola faktorial desain 3×3 yaitu 3 level BIS dan 3 level dosis enzim. Suplementasi enzim dengan 2 dosis menunjukkan nilai AME dan AMEn yang paling tinggi. Hasil ini sejalan dengan pengamatan performa ayam yang menunjukkan hasil efisiensi pakan yang lebih baik ketika ada peningkatan dosis enzim dalam pakan. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi enzim ?-mannanase meningkatkan nilai AME dan AMEn BIS secara signifikan. Penggunaan enzim ?-mannanase juga berkontribusi pada peningkatan bobot badan dan efisiensi performa ayam broiler. Penggunaan BIS dalam persentase besar sampai 10% dalam formula pakan yang diproduksi dengan industri skala besar perlu dipertimbangkan dengan tetap memperhitungkan kualitas pelet yang dihasilkan .
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171448
Appears in Collections:DT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_D2601202012_7afb70aad5774979bbd633e1a3c4f9f2.pdfCover1.1 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_D2601202012_b76c0bc55f884d549252ba5fccb86b03.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.95 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_D2601202012_abbf1d91323141738072b787464bf27d.pdf
  Restricted Access
Lampiran492.72 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.