Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171440| Title: | Pemodelan Spasial Perubahan Tutupan Lahan dan Urban Sprawl di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten |
| Authors: | Barus, Baba Rustiadi, Ernan Saifullah, Khalid |
| Issue Date: | 2016 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Urban sprawl di wilayah peri-urban tetap menjadi masalah utama bagi perencanaan dan pengembangan wilayah, karena mengkonversi sebagian besar tutupan lahan menjadi lahan terbangun untuk permukiman secara cepat dan ekstensif melebihi alokasi pemanfaatan ruang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di wilayah Jabodetabek dengan tingkat laju pertumbuhan populasi penduduk tahunan yang paling tinggi mencapai 6,87% per kelurahan. Kota ini terdapat 3 kota baru, yakni kota BSD City (6000 ha), Bintaro Jaya (2300 ha), dan Alam Sutera (800 ha) yang dikembangkan sejak tahun 1980-an. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk: 1). Mengukur luas dan laju perubahan tutupan lahan; 2). Mengidentifikasi pola spasial dari perubahan tutupan lahan serta variabel-variabel faktor pendorongnya; 3). Membangun model hubungan spasial antara perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun dengan variabel-variabel faktor pendorongnya; 4). Memprediksi sensitivitas perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun di masa depan; dan 5). Mengidentifikasi urban sprawl di wilayah kota Tangerang Selatan. Perubahan tutupan lahan secara umum dianalisis melalui LCM (Land Change Modeler) IDRISI menggunakan tiga peta tutupan lahan tahun 1990, 2002, dan 2014 yang diperoleh dari citra satelit LANDSAT. Potensi transisi perubahan tutupan lahan dan prediksinya dimodelkan melalui Multi Layer Perceptron (MLP) Neural Network dalam LCM dan kemudian hasilnya divalidasi menggunakan statistik ROC. Hasil analisis perubahan tutupan lahan menunjukkan bahwa tipe konversi lahan yang paling ekstensif pada tahun 1990-2002 adalah konversi dari lahan bervegetasi ke lahan terbuka (3605 ha), sedangkan pada tahun 2002-2014 tipe konversi lahan didominasi oleh konversi lahan terbuka ke lahan terbangun (3446 ha). Lahan terbangun dari tahun 1990-2014 telah berkembang menjadi 8 kali (8650 ha) dengan laju pertumbuhan rata-rata mencapai 10,83% per kelurahan. Pola spasial perubahan tutupan lahan tahun 1990-2002 menunjukkan pola ribbon development di Kecamatan Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat Timur, Ciputat dan Pamulang, sedangkan Kecamatan Serpong cenderung menampilkan pola leap frog development. Pola spasial perubahan tutupan lahan tahun 2002-2014 menunjukkan pola infill development dan kelanjutan pola ribbon development di seluruh wilayah. Performa model potensi transisi dari MLP mencapai 73,16% accuracy dan 0,6421 skill measure. Hasil validasi ROC dari prediksi sensitivitas perubahan tutupan lahan untuk tahun 2014 adalah 0,804. Nilai ini tergolong baik dan layak untuk memprediksi sensitivitas perubahan tutupan lahan di tahun 2032. Pola spasial urban sprawl di kota Tangerang Selatan pada tahun 1990-2014 umumnya tersebar merata secara signifikan, dengan nilai indeks sprawl rata-rata mencapai 1,83 per kelurahan. Kelurahan Pondok Jaya di Kecamatan Pondok Aren adalah kelurahan yang paling sprawl di kota Tangerang Selatan dengan indeks sprawl mencapai 6,02. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171440 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Cover_A156120151_Khalid Saifullah.pdf | Cover | 13.05 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Fulltext_A156120151_Khalid Saifullah.pdf Restricted Access | Fulltext | 32.72 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Lampiran_A156120151_Khalid Saifullah.pdf Restricted Access | Lampiran | 885.8 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.