Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171396
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSukma, Dewi-
dc.contributor.advisorAisyah, Syarifah Iis-
dc.contributor.advisorKrisantini-
dc.contributor.authorRaditya, Muhammad Aksan-
dc.date.accessioned2025-10-27T23:29:25Z-
dc.date.available2025-10-27T23:29:25Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171396-
dc.description.abstractTagetes patula merupakan tanaman hias multifungsi yang telah dimanfaatkan oleh manusia di berbagai negara di dunia. Keterbatasan plasma nutfah di beberapa wilayah mendorong pemanfaatan varietas introduksi untuk meningkatkan keragaman genetik. Tahap awal dalam program pemuliaan adalah karakterisasi. Pemuliaan marigold juga menghadapi permasalahan pada fase pembungaan di kondisi dataran rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter pertumbuhan dan performa pembungaan dari sembilan varietas introduksi dan satu varietas lokal T. patula di dataran tinggi, mengelusidasi peran hormon dalam pembungaan T. patula, serta mengidentifikasi efek GA3 eksogen dalam menginduksi pembungaan T. patula pada lingkungan dataran rendah. Varietas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sembilan varietas introduksi: ‘Bolero’, ‘Gold’, ‘Orange’, ‘Red’, ‘Scarlet’, ‘Tangerine’, ‘Yellow’, ‘Yellow Fire’, ‘Red Cherry’, dan satu varietas lokal: ‘Sudamala Barak’. Percobaan pertama dilakukan di dataran tinggi (1100 m dpl) Sarongge, Cianjur, pada November 2024 hingga Februari 2025 menggunakan rancangan acak lengkap dengan ulangan tidak seimbang. Percobaan kedua dilakukan di dataran rendah (250 m dpl) Leuwikopo, Bogor, pada September 2024 hingga Januari 2025 di dalam rumah kaca menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada seluruh karakter morfologi antar varietas. Sepuluh varietas T. patula menunjukkan pertumbuhan dan pembungaan yang baik, dan dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya. ‘Sudamala Barak’ memiliki waktu berbunga paling lambat dengan hanya 59,4% tanaman berbunga pada 85 hari setelah tanam, sedangkan varietas lain telah mencapai 100% tanaman berbunga. Konsentrasi GA3 pada ‘Sudamala Barak’ juga terendah (8,5 µg g-1) dibandingkan varietas uji lainnya, mengindikasikan bahwa GA3 memiliki peran penting dalam pembungaan T. patula dibandingkan auksin atau sitokinin. Aplikasi GA3 150 ppm pada marigold ‘Sudamala Barak’ terbukti meningkatkan pembungaan secara signifikan di kondisi dataran rendah.-
dc.description.abstractTagetes patula is a multifunctional ornamental plant that is used by humans worldwide. Limited germplasm in some regions leads to the utilization of other varieties from outside regions to enhance genetic diversity. The first step in a breeding program is characterization. Marigold breeding also has a problem with flowering under lowland conditions. The purposes of this study were to assess the growth and flowering performance of ten T. patula varieties under highland conditions, elucidate the roles of hormones in the flowering of T. patula, and assess the GA3 effect in the flowering of T. patula under lowland conditions. The varieties used in this study were nine introduced varieties: ‘Bolero’, ‘Gold’, ‘Orange’, ‘Red’, ‘Scarlet’, ‘Tangerine’, ‘Yellow’, ‘Yellow Fire’, ‘Red Cherry’, and one local variety: ‘Sudamala Barak’. The first experiment was conducted in the highland (1100 m asl) of Sarongge, Cianjur, from November 2024 until February 2025, using a completely randomized design with unbalanced replication. The second experiment was conducted in the lowland (250 m asl) of Leuwikopo, Bogor, from September 2024 until January 2025 in a greenhouse using randomized complete block design. Results show significant differences in all morphological traits among the various varieties. Ten T. patula varieties could perform good growth and flowering, but could be clustered by their trait similarity. ‘Sudamala Barak’ has the least flowering time with only 59.4% flowering plants in 85 days after planting, while others have reached 100% flowering. GA3 concentration in ‘Sudamala Barak’ was also lowest (8.5 µg g-1) among the tested varieties, suggesting it has an important role in the flowering of T. patula rather than auxin or cytokinin, as application of 150 ppm of GA3 in marigold ‘Sudamala Barak’ enhanced flowering significantly under lowland conditions.-
dc.description.sponsorshipnull-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKarakterisasi Varietas French Marigold (Tagetes patula L.) dan Elusidasi Peran GA3 dalam Pembungaanid
dc.title.alternativenull-
dc.typeTesis-
dc.subject.keywordInduksi pembungaanid
dc.subject.keywordpemuliaan tanamanid
dc.subject.keywordtanaman hamparanid
dc.subject.keywordTanaman Hiasid
dc.subject.keywordtanaman potid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_A2503241055_47e7ab6620a14bc5ba414a3f891f4128.pdfCover2.03 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_A2503241055_1ee5171c09384cfaac58d4cb868ce2d3.pdf
  Restricted Access
Fulltext5.25 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_A2503241055_56ed22c0cc0540b78b41852f8b01a26b.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.23 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.