Pemanfaatan Cangkang Kerang Kijing (Pilsbryoconcha exilis) Sebagai Biokoagulan Pada Pengolahan Air Limbah Rumah Pemotongan Hewan

Abstract

Air limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi seperti darah, lemak, dan protein yang dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas dan menentukan dosis optimum cangkang kerang kijing (Pilsbryoconcha exilis) sebagai biokoagulan alami dalam menurunkan COD, TSS, serta menstabilkan pH limbah cair RPH. Proses koagulasi-flokulasi dilakukan dengan lima variasi dosis biokoagulan (0, 5, 10, 15, dan 20 ml) menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan kadar awal COD dan TSS melebihi baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014. Penurunan TSS tertinggi terjadi pada dosis 10 ml, sedangkan penurunan COD terbesar pada dosis 5 ml. Nilai pH meningkat dari 6,3 menjadi 7,6 akibat pelepasan ion Ca²?. Berdasarkan uji ANOVA, variasi dosis berpengaruh signifikan terhadap pH, namun tidak terhadap COD dan TSS. Cangkang kerang kijing berpotensi sebagai biokoagulan ramah lingkungan.

Slaughterhouse wastewater contains organic matter and suspended solids such as blood, fat, and protein, which can pollute the environment if not properly treated. This study aimed to evaluate the effectiveness and determine the optimum dosage of freshwater mussel shells (Pilsbryoconcha exilis) as a natural biocoagulant in reducing COD, TSS, and stabilizing the pH of slaughterhouse wastewater. The coagulation-flocculation process was carried out using five biocoagulant dosage variations (0, 5, 10, 15, and 20 ml) with a completely randomized design (CRD). The results showed that the initial COD and TSS levels exceeded the quality standards set by the Ministry of Environment Regulation No. 5 of 2014. The highest TSS reduction was achieved at a dosage of 10 ml, while the greatest COD reduction occurred at 5 ml. The pH increased from 6.3 to 7.6 due to the release of Ca²? ions. Based on the ANOVA test, dosage variations significantly affected pH but had no significant effect on COD and TSS. Freshwater mussel shells show potential as an environmentally friendly biocoagulant.