KAJIAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS UNTUK PENENTUAN POSISI LUBANG PERFORASI PADA ZONE COOLING SYSTEM

Abstract

Produktivitas tanaman di greenhouse beriklim tropis sangat dipengaruhi oleh suhu tinggi. Untuk mengoptimalkan pendinginan, penelitian ini mengkaji pengaruh variasi sudut lubang pada sistem zone cooling dengan tabung perforasi, yang sebelumnya dirancang dengan sudut 0° dan dinilai kurang efisien. Tujuan penelitian adalah membandingkan konfigurasi lubang 0°, 15°, 30°, dan 45° untuk menemukan posisi lubang tabung yang paling efektif. Metode Computational Fluid Dynamics (CFD) digunakan untuk mensimulasikan distribusi suhu dan aliran udara. Model CFD divalidasi dengan data lapangan dan terbukti sangat akurat, ditunjukkan oleh nilai R² sebesar 0,98 dan RMSE 0,81°C. Analisis kuantitatif dan visual secara konsisten membuktikan bahwa konfigurasi sudut adalah yang paling optimal. Sudut ini tidak hanya mampu menghasilkan suhu rata-rata terendah di seluruh zona tanam, tetapi juga menjadi yang paling efektif dalam menciptakan distribusi suhu yang seragam dengan mengatasi stratifikasi termal melalui sirkulasi udara skala besar. Dengan demikian, sudut lubang direkomendasikan sebagai desain terbaik untuk memaksimalkan efektivitas pendinginan di greenhouse tropis.

Crop productivity in tropical greenhouses is significantly influenced by high temperatures. To optimize cooling, this study investigates the effect of varying hole angles in a zone cooling system with a perforated tube, which was previously designed with a 0° angle and considered inefficient. The objective of the research is to compare 0°, 15°, 30°, and 45° hole configurations to find the most effective tube hole position. The Computational Fluid Dynamics (CFD) method was used to simulate temperature distribution and airflow. The CFD model was validated with field data and proven to be highly accurate, as indicated by an R² value of 0,98 and an RMSE of 0,81°C. Quantitative and visual analyses consistently proved that the angle configuration is the most optimal. This angle not only achieved the lowest average temperatures across all plant zones but was also the most effective at creating a uniform temperature distribution by overcoming thermal stratification through large-scale air circulation. Therefore, a hole angle is recommended as the best design to maximize cooling effectiveness in tropical greenhouses