Pemanfaatan Kulit Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Karbon Aktif pada Pengolahan Air Limbah Pabrik Tahu

Abstract

Pabrik tahu menghasilkan air limbah tahu yang berpotensi mencemari lingkungan jika dibuang tanpa dikelola terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan menentukan komposisi karbon aktif pelet terbaik terhadap penurunan kadar BOD, COD, TSS, serta menstabilkan pH air limbah tahu. Karbon aktif pelet terbuat dari kulit jagung dan tempurung kelapa melalui proses karbonisasi, aktivasi dan pencetakan. Air limbah tahu diolah melalui proses koagulasi dan filtrasi menggunakan karbon aktif pelet sebagai salah satu media penyaring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses koagulasi dan filtrasi mampu menurunkan TSS sebesar 81,89%, COD sebesar 76,93%, BOD sebesar 77,04%, serta meningkatkan pH dari 3,53 menjadi 6,72. Analisis Simple Additive Weighting menetapkan perlakuan P3 dengan komposisi 50% karbon aktif tempurung kelapa + 50% karbon aktif kulit jagung sebagai komposisi terbaik dalam menurunkan kadar pencemar. Kesimpulan menunjukkan penggunaan karbon aktif pelet mampu meningkatkan efektivitas filtrasi, namun perlu dilakukan pengolahan lanjutan dalam proses pengolahan air limbah untuk memberikan hasil yang optimal.

Tofu factories produce tofu wastewater, which can pollute the environment if disposed of without prior treatment. This study aims to determine the proper composition of activated carbon pellets for reducing BOD, COD, TSS levels, and stabilizing the pH of tofu wastewater. Activated carbon pellet were made from corn husks and coconut shells through carbonization, activation and pelletizing processes. Tofu wastewater was treated through coagulation and filtration using activated carbon pellet as the filter media. The results showed that the coagulation and filtration processes could reduce TSS by 81,89%, COD by 76,93%, BOD by 77,04%, and increase the pH from 3,53 to 6,72. A simple additive weighting analysis determined that treatment P3, consisiting of 50% coconut shell activated carbon and 50% corn husk activated carbon, is the best composition for reducing pollutant levels. In conclusion, activated carbon pellets can increase filtration effectiveness, but further processing is needed in the wastewater treatment process to provide optimal results.