Pengaruh Clay filter Dalam Menurunkan Total Coliform Pada Air Limbah Peternakan Sapi

Abstract

Air limbah peternakan sapi mengandung kontaminan mikrobiologis seperti Total Coliform, yang dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi filter tanah liat yang paling efektif untuk menurunkan kadar Total Coliform. Metode percobaan yang digunakan adalah filtrasi menggunakan empat variasi komposisi filter tanah liat (C1–C4), yang terdiri dari tanah liat, daun kelor, serbuk gergaji, ampas kopi, dan pasir silika, dengan waktu filtrasi 2, 4, dan jam ke- 6. Analisis dilakukan terhadap volume filtrat, fluks filtrasi, dan konsentrasi Total Coliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variasi filter tanah liat berhasil menurunkan kadar Total Coliform di bawah baku mutu yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 5 Tahun 2014, yaitu 5.000 MPN/100 mL. Filter C3 (60% tanah liat, 30% ampas kopi, 10% pasir silika) menunjukkan efektivitas tertinggi, mencapai penurunan 59,70% pada waktu filtrasi jam ke- 6. Keunggulan C3 disebabkan oleh struktur pori lempung yang halus dan kapasitas adsorpsi residu karbon aktif dari ampas kopi. Oleh karena itu, C3 direkomendasikan sebagai alternatif pengolahan mikrobiologi awal yang efisien untuk air limbah peternakan sapi.

Cattle farm wastewater contains microbiological contaminants such as Total Coliforms, which can pollute the environment if left untreated. This study aims to determine the most effective clay filter composition for reducing Total Coliform levels. The experimental method involved filtration using four variations of clay filter composition (C1–C4), consisting of clay, moringa leaves, sawdust, coffee grounds, and silica sand, with contact times of 2, 4, and 6 hours. Analyses were conducted on filtrate volume, filtration flux, and Total Coliform concentration. Results showed that all clay filter variations successfully reduced Total Coliform levels below the quality standard regulated in Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 5 Tahun 2014, yaitu 5000 MPN/100 mL. The C3 filter (60% clay, 30% coffee grounds, 10% silica sand) showed the highest effectiveness, reaching 59.70% reduction at 6 hours of contact time. The superior performance of C3 is attributed to the fine pore structure of clay and the adsorptive capacity of activated carbon residues from the coffee grounds. Therefore, C3 is recommended as an efficient preliminary microbiological treatment alternative for cattle farm wastewater.