Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171106
Title: Kajian Strategi Teknologi Pada Dinas Pertamanan Provinsi Dki Jakarta Dalam Mewujudkan Jakarta Menjadi Kota Hijau (Patok Duga Dari National Parks Of Sinagpore)
Other Titles: Study of Technology Strategy on the Department of Landscape of Jakarta toward Jakarta as a Green City. (Benchmarking from National Parks of Singapore)
Authors: Gumbira-Sa'Id, E.
Harjanto, Nazir
Rahman, Achirul
Issue Date: 5-Jul-2006
Publisher: IPB University
Abstract: DKI Jakarta merupakan suatu wilayah andalan bagi Bangsa Indonesia, yang merupakan pusat aktivitas pemerintahan, politik dan ekonomi yang dinamik yang seharusnya memiliki gambaran fisik dan sosial budaya yang berkarakter dan juga diharapkan bersifat rekreatif. Salah satu elemen ruang kota yang dapat memberikan gambaran yang diinginkan tersebut adalah dalam bentuk Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ruang terbuka hijau, khususnya pertamanan kota tidak hanya memperindah kawasan saja, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Dengan luas wilayah 66.151,89 Ha, DKI Jakarta pada saat ini memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 7.097,18 Ha (10.73%), hal ini merupakan permasalahan besar bagi kota Jakarta untuk menciptakan daya dukung lingkungan bagi masyarakatnya, karena persentase luas RTH diatas masih jauh dari standar kebutuhan RTH. Untuk mengantisipasi menurunnya daya dukung lingkungan di DKI Jakarta karena masih kurangnya luas RTH yang tersedia dan masih belum optimalnya pengelolaan RTH, Dinas Pertamanan Provinsi. DKI Jakarta sebagai leading sector pengelolaan RTH di wilayah Provinsi DKI Jakarta salah satunya dituntut untuk dapat menerapkan manajemen teknologi dalam melaksanakan tugasnya dan dapat mewujudkan Jakarta menjadi kota hijau yang bertaraf Internasional. Permasalahan yang terkait dengan manajemen teknologi dalam pengelolaan RTH adalah bagaimana pemanfaatan teknologi yang dimiliki Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta, dan jenis teknologi apa yang diharapkan dapat digunakan agar dapat mencapai tujuan yang optimal, yaitu mewujudkan Jakarta menjadi kota hijau yang bertaraf Internasional, antisipasi strategi apa yang harus dilakukan jika terdapat perbedaan antara kondisi Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta saat ini dengan kebutuhan minimal maupun harapan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap penerapan manajemen teknologi pada Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta dengan mengkaji penerapan manajemen teknologi dan mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen teknologi dalam kegiatan operasional dan pengelolaan RTH serta memberikan rekomendasi pilihan strategi pengembangan teknologi yang dapat diterapkan untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota hijau bertaraf Internasional dan dengan melakukan patok duga dari National Parks of Singapore Tata cara yang digunakan untuk penelitian strategi teknologi dalam operasional Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta menggunakan metode deskriptif. Data primer dikumpulkan dengan metode Science and Technological Management Information System (STMIS) dengan menggunakan kuisioner dalam menilai indikator teknologi, indikator transformasi teknologi serta prospek dari suatu restrukturisasi strategi. Kuisioner diberikan kepada para pakar, masyarakat pemerhati RTH serta pimpinan Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta yang memiliki kapasitas pengetahuan mengenai pengelolaan pertamanan kota, serta mampu memberikan penilaian mengenai Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta serta National Parks of Singapore yang ditetapkan secara sengaja. Responden yang terlibat antara lain, Ir. Sarwo Handayani, Dr.Ir. Bambang Sulistiantara, Ir. Agung Sukaton, MT, Ir. Bintang Nugroho, dan Ir. Nirwonojoga. MT Data yang dikumpulkan diperoleh dari Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta dan National Parks of Singapore secara langsung. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan dengan menggunakan statistik non parametrik,. Metode yang digunakan adalah Kruskal-Wallis dan metode Chi-square statistik. Terlihat adanya perbedaan yang sangat besar antara komponen teknologi yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta dengan kebutuhan minimal pengelolaan RTH apalagi dengan praktek terbaik yang diwakili oleh National Parks of Singapore. Kecanggihan komponen teknologi yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta secara umum dapat diklasifikasikan rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai median sebesar 2 yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta, sedangkan kebutuhan minimal akan kecanggihan teknologi dalam pengelolaan RTH ditunjukkan dengan nilai median sebesar 5, yang berarti kecanggihan teknologi tergolong antara sedang dan tinggi. Pada kecanggihan teknologi pengelolaan RTH yang dimiliki oleh praktek terbaik yang diwakili oleh National Parks of Singapore termasuk dalam kategori antara tinggi dan tertinggi dengan nilai median sebesar 7. Terlihat adanya perbedaan yang sangat besar antara kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta dengan kebutuhan pengelolaan RTH. Kecanggihan komponen sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta diklasifikasikan dalam taraf sedang. Hal tersebut terlihat dari nilai median 4 yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta, sedangkan kebutuhan minimal yang dikehendaki dalam pengelolaan RTH tergolong tinggi yang ditunjukkan oleh nilai median sebesar 6. National Parks of Singapore sebagai acuan dari praktek terbaik pengelolaan RTH memiliki komponen sumber daya manusia yang dapat diklasifikasikan tertinggi, yang ditunjukkan dengan nilai median 7,5. Terlihat adanya perbedaan yang sangat besar antara komponen informasi yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan RTH dengan kebutuhan minimal pengelolaan RTH, terlebih lagi dengan praktek terbaik pengelolaan RTH yang diwakili oleh National Parks of Singapore. Kecanggihan komponen informasi yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta secara aktual baru dapat diklasifikasikan antara rendah sampai sedang. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai median 3 yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta, sedangkan kebutuhan minimal akan kecanggihan informasi dalam pengelolaan RTH berupa perangkat informasi yang tergolong tinggi yang ditunjukkan dengan nilai median 6, serta nilai median 8 yang merupakan perangkat informasi yang tergolong tertinggi yang dimiliki oleh praktek terbaik (National Parks of Singapore). Tingkat kecanggihan organisasi yang ada di Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta masih tergolong dalam ketegori sedang, Hal tersebut ditandai dengan nilai median 4, sedangkan kebutuhan minimal komponen organisasi dalam pengelolaan RTH tergolong tinggi yang ditandai dengan nilai median 6, praktek terbaik yang diwakili oleh National Parks of Singapore mendapatkan nilai median 8 yang dikategorikan tertinggi. Kemampuan teknologi yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta berkisar pada kemampuan sedang (nilai median 4) sedangkan kemampuan teknologi yang diperlukan dalam pengelolaan RTH minimal adalah kemampuan lanjut (nilai median 6) sedangkan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh praktek terbaik yang ada adalah kemampuan super (nilai median 8). Terdapat dua alternatif pilihan strategi yang dapat digunakan oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta. Pilihan pertama adalah menggunakan strategi memperpanjang umur teknologi menuju pemanfaatan teknologi dengan prospek yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta termasuk kategori menjanjikan hingga cerah (nilai median 7). Pilihan strategi ini adalah dengan memperpanjang umur teknologi lama yang sudah ada yang saat ini sedang digunakan. Pilihan kedua adalah menggunakan strategi pemanfaatan teknologi menuju pengikut teknologi dengan prospek yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta termasuk dalam kategori sulit hingga menjanjikan (nilai median 5). Pilihan ini berawal dari strategi pemanfaatan teknologi untuk berlanjut pada strategi pengikut teknologi, dengan secara kreatif meniru teknologi maju yang telah ada dengan menyesuaikan dengan kondisi yang terdapat di lingkungan kerja Berdasarkan tingkat kepetingan dan kecanggihan keempat komponen indikator transformasi teknologi, terdapat dua komponen indikator transformasi teknologi, yaitu organisasi dan SDM yang lebih utama untuk ditingkatkan kecanggihannya dengan tetap melakukan peningkatan terhadap komponen teknologi dan informasi secara terintegrasi. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta telah melakukan manajemen teknologi dalam melaksanakan tugas pengelolaan ruang terbuka hijau dengan menggunakan perangkat teknologi yang ada, Akan tetapi komponen teknologi dan kemampuan teknologi yang dimiliki belum memenuhi kebutuhan minimal dalam mewujudkan Jakarta menjadi kota hijau, apalagi jika dibandingkan dengan National Parks of Singapore. Pilihan strategi yang dapat dilakukan yang memiliki kesesuaian dengan perangkat maupun kemampuan teknologi yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan RTH, yaitu strategi memperpanjang umur teknologi menuju pemanfaatan teknologi serta strategi pemanfaatan teknologi menuju pengikut teknologi. Berdasarkan tingkat kepetingan dan kecanggihan keempat komponen indikator transformasi teknologi, komponen organisasi dan SDM lebih diutamakan untuk ditingkatkan kecanggihannya. Untuk menjadikan Jakarta menjadi kota hijau dan mendukung kota Jakarta sebagai service city, disarankan agar Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta harus meningkatkan penerapan manajeman teknologi dan melakukan restrukturisasi strategi teknologi dalam pengelolaan RTH dengan lebih menitik beratkan pada komponen organisasi dan SDM antara lain dengan melakukan outsourcing pada pekerjaan perawatan RTH serta penambahan SDM profesional dengan pendidikan setaraf sarjana sampai pada kisaran sebesar 19% dari jumlah pegawai, serta meningkatkan kerjasama dengan pihak pihak yang berkaitan dengan pengelolaan RTH. Semuanya dilakukan dengan mempertimbangkan segi finansial, teknis, legalitas dan sosial masyarakat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171106
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E2006ACRM.pdf
  Restricted Access
9.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.