Pengaruh Intervensi Suplemen Ekstrak Okra Ungu terhadap Profil Lipid dan Kadar Malondialdehida Orang Dewasa dengan Diabetes Melitus Tipe 2

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan prevalensi DM pada kelompok umur =15 tahun di Indonesia berdasarkan pemeriksaan kadar gula darah adalah sebesar 10,9%. Data tersebut meningkat sebanyak 0,8% menjadi sebesar 11,7% pada Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023. Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan jenis diabetes yang banyak terjadi. Kondisi DMT2 secara patofisiologis ditandai oleh resistensi insulin, yaitu sel-sel perifer, utamanya sel otot dan sel adiposa tidak responsif terhadap kerja insulin. Diabetes melitus umunya disertai dengan ketidaknormalan profil lipid dan tingginya tingkat stres oksidatif. Pengaturan jenis makanan yang dikonsumsi dapat membantu mempertahan profil glikemik, profil lipid dalam kadar normal dan mencegah stres oksidatif. Selain intervensi konvensional, potensi senyawa bioaktif dari tanaman telah diidentifikasi dalam menurunkan kadar glukosa darah dan stres oksidatif, yang ditandai dengan penurunan kadar malondialdehida (MDA). Salah satu tanaman tersebut adalah okra ungu (Abelmoschus esculentus L.). Kandungan polifenol dan senyawa bioaktif (kuersetin) dari okra berdasarkan beberapa penelitian terbukti dapat memperbaiki profil glikemik, profil lipid, dan menurunkan MDA. Meskipun demikian, penelitian klinis mengenai efektivitas okra ungu masih sangat terbatas, dengan sebagian besar penelitian yang ada berfokus pada varietas okra hijau. Oleh karena itu, penelitian mengenai pengaruh intervensi suplemen ekstrak okra ungu terhadap profil lipid dan kadar malondialdehida pada orang dewasa dengan DMT2 menjadi penting sebagai upaya peningkatan kesehatan serta eksplorasi potensi terapi komplementer diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh intervensi suplemen ekstrak okra ungu terhadap profil lipid dan kadar MDA orang dewasa DMT2. Tahapan penelitian ini terdiri dari dua, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi produksi suplemen ekstrak okra ungu, analisis fisikokimia, serta analisis komponen bioaktif dan kapasitas antioksidan. Penelitian utama berupa uji klinis pemberian intervensi suplemen kesehatan ekstrak okra ungu dan menganalisis pengaruhnya terhadap biomarker profil lipid (trigliserida, kolesterol total/TC, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL) serta kadar MDA. Penelitian ini menggunakan desain randomized, double-blind, controlled trials (RCTs). Subjek penelitian ini yaitu masyarakat penyandang diabetes di wilayah Puskesmas Tanah Sareal dan Puskesmas Semplak Kota Bogor. Kriteria inklusi meliputi usia 19–79 tahun, terdiagnosis diabetes melitus kadar GDP =350 mg dL-1, terbiasa mengonsumsi sediaan kapsul, tidak sedang mengonsumsi suplemen herbal, tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol, mengisi informed consent dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi meliputi diabetes melitus dengan komplikasi berat (gangren, retinopati, gagal ginjal kronis), pindah atau berada di luar lokasi penelitian dalam waktu yang lama, dan tingkat kepatuhan konsumsi <80% dari total intervensi yang diberikan. Intervensi dilakukan selama 6 minggu dengan pemberian suplemen ekstrak okra ungu 4 g per orang per hari untuk kelompok intervensi dan maltodekstrin 4 g per orang perhari untuk kelompok kontrol plasebo. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan suplemen kestrak okra ungu telah memenuhi persyaratan suplemen kesehatan menurut BPOM. Selain itu, kandungan total fenol dan total flavonoid suplemen ekstrak okra ungu memiliki nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 342,68 mg GAE g?¹ ekstrak dan 97,63 mg QE g?¹ serta tergolong sebagai antioksidan yang kuat (IC50 = 64,75 ppm). Karakteristik subjek antar kelompok intervensi tergolong homogen (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan signifikan pada data konsumsi dan aktivitas subjek (p>0,05), sehingga perubahan pada profil lipid dan kadar MDA terjadi akibat intervensi yang diberikan. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa ekstrak okra ungu memiliki kecenderungan memperbaiki profil lipid dan menurunkan kadar MDA.

Diabetes mellitus is a non-communicable disease that prevalence increases annually. The 2018 Basic Health Research indicates that the prevalence of diabetes mellitus among individuals aged 15 years and older in Indonesia, as determined by blood sugar level assessments, is 10.9%. The data rose by 0.8% to 11.7% in the 2023 Indonesian Health Survey. The pathophysiological state of type 2 diabetes is defined by insulin resistance, indicating that peripheral cells, chiefly muscle and adipose cells, exhibit unresponsiveness to insulin's effects. Diabetes mellitus is frequently associated with dyslipidemia and elevated oxidative stress levels. Regulating dietary intake can assist in sustaining normal glycemic and lipid profiles, as well as preventing oxidative stress. Alongside traditional therapies, the efficacy of bioactive plant chemicals in reducing blood glucose levels and oxidative stress, indicated by a reduction in MDA levels, has been recognized. One of these plants is purple okra (Abelmoschus esculentus L.). Numerous studies have demonstrated that the polyphenol and bioactive component quercetin in okra enhances glycemic and lipid profiles while decreasing MDA levels. Nonetheless, clinical research regarding the efficacy of purple okra remains scarce, with the majority of available studies concentrating on green okra variants. Consequently, investigating the impact of purple okra extract supplementation on lipid profiles and malondialdehyde concentrations in individuals with type 2 diabetes mellitus is crucial for enhancing health and examining the potential of adjunctive therapy for diabetes mellitus. This study is to investigate the impact of purple okra extract supplementation on the lipid profile and MDA levels in persons with type 2 diabetes mellitus. The research consist of two stages, preliminary research and primary research. The initial research entailed the production of purple okra extract supplements, physicochemical characteristics analysis, and bioactive constituents. The primary research entailed a clinical trial that administered a health supplement intervention of purple okra extract and evaluated its impact on lipid profile biomarkers (triglycerides, total cholesterol, LDL cholesterol, and HDL cholesterol), and MDA levels. This research used a randomized, double-blind, controlled trial (RCT) methodology. The subjects of this study are people with diabetes in the Tanah Sareal and Semplak Public Health Centers in Bogor City. The inclusion criteria consist of individuals aged 19 to 79 years, diagnosed with diabetes mellitus and exhibiting fasting blood glucose levels of =350 mg dL-1, regular intake of capsule formulations, absence of current herbal supplement usage, non-smokers and non-alcohol consumers, completion of informed consent, and readiness to engage in the study. Exclusion criteria encompass diabetes mellitus with serious consequences (gangrene, retinopathy, chronic kidney failure), relocation or prolonged absence from the research site, and a medication adherence rate below 80% of the total interventions delivered. The intervention lasted 6 weeks, during which the intervention group was administered 4 g of purple okra extract supplement daily per individual, whereas the placebo control group received 4 g of maltodextrin daily per individual. The data analysis was performed using both descriptive and inferential methods, with a significance set at 0.05. The research findings indicate that the purple okra extract supplement complies with health supplement standards established by BPOM. The purple okra extract supplement exhibits a high total phenol content of 342.68 mg GAE g?¹ and a total flavonoid content of 97.63 mg QE g?¹, categorizing it as a strong antioxidant (IC50 = 64.75 ppm). The features of the subjects among the intervention groups were homogeneous (p>0.05). No significant difference was seen in the intake and activity of the subjects (p>0.05). Consequently, alterations in lipid profile and MDA levels transpired as a result of the administered intervention. Clinical research findings suggest that purple okra extract tend to enhance lipid profiles and reduce MDA levels.