Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171003
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGaol, Jonson Lumban-
dc.contributor.advisorNurjaya, I Wayan-
dc.contributor.authorNoor, Hariansyah-
dc.date.accessioned2025-09-02T04:12:16Z-
dc.date.available2025-09-02T04:12:16Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171003-
dc.description.abstractUpwelling adalah proses naiknya masa air laut dari lapisan bawah ke permukaan akibat perbedaan tekanan permukaan. Terjadi proses upwelling akan meningkatkan kesuburan perairan karena massa air di lapisan dalam naik ke permukaan yang kaya nutrisi yang dibutuhkan fitoplankton untuk berkembang. Luas sebaran daerah upwelling (radius deformasi) akan menentukan dampak proses upwelling di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi proses upwelling dan radius deformasi dari data satelit sensor termal MUR. Data yang digunakan adalah data satelit termal harian dan rata-rata bulanan selama tahun 2014-2018. Data dari buoy Argo digunakan untuk memvalidasi data satelit dan menghitung radius deformasi upwelling. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik seperti korelasi, Root Mean Square Error (RMSE), Bias, dan standar deviasi digunakan untuk menguji keakuratan perkiraan data SPL dari satelit. Menghitung radius deformasi dengan pendekatan data citra satelit termal MUR, transek profil vertikal dengan syarat kurang dari 26ºC dan melakukan perhitungan menggunakan persamaan Gill dan Crack. Hasil penelitian menunjukkan data perhitungan radius deformasi dari transek profil vertikal menunjukkan bahwa pada musim timur terjadi upwelling, suhu permukaan (SPL) berkisaran antara 24ºC-26ºC, sebaliknya berkisaran antara 27ºC-29ºC. Data dari satelit menunjukkan bahwa pada saat upwelling nilai SPL berkisar antara 24ºC-26ºC, sedangkan nilai SPL 27ºC-29ºC, dan data TPL menunjukkan bahwa pada saat terjadi upwelling berkisar 0,2m-0,3m, sebaliknya berkisar 0,4 m- 0,6 m. Korelasi antara SPL dari data satelit dan data SPL dari Argo adalah 0,92, nilai RMSE 0,0236, Bias 0,017, dan stamdar deviasi 0,287. Nilai radius deformasi pada bulan September 2014 menunjukkan nilai satelit 144 km, transek 133 km dan perhitungan 120 km. September 2017 menunjukkan nilai satelit 88 km, transek 81 km dan perhitungan 74 km dan September 2018 menunjukkan nilai satelit 88 km, transek 85 km dan perhitungan 84 km. menunjukkan bahwa nilai perhitungan selalu lebih kecil dari hasil satelit dan transek. Koefisien korelasi antara radius deformasi dari data in situ dan data satelit yang di hitung tinggi (r=0,S9) menunjukkan bahwa citra satelit dapat digunakan untuk menentukan radius deformasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEstimasi Radius Deformasi Upwelling dari Data Satelit dan Argo Floatid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordArgo Floatid
dc.subject.keywordDeformation Radiusid
dc.subject.keywordSatelliteid
dc.subject.keywordSSTid
dc.subject.keywordUpwellingid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_Hariansyah-C552190091.pdfCover502.32 kBAdobe PDFView/Open
Hariansyah-C552190091.pdf
  Restricted Access
Fulltext7.23 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_Hariansyah-C552190091.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.