Pengaruh Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Jaya Tani Rambay Terhadap Dinamika dan Pengetahuan Anggota di Kelurahan Ciluar

Abstract

Penguatan kelembagaan merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kapasitas kelompok tani agar lebih terorganisir dan mampu mengakses berbagai program pemberdayaan. Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Tani Jaya Tani Rambay di Kelurahan Ciluar yang menghadapi masalah kelembagaan, seperti belum adanya struktur organisasi dan belum terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN), serta keterbatasan pengetahuan petani dalam mengendalikan hama tanaman. Penelitian bertujuan menganalisis kondisi dinamika kelompok dan pengetahuan petani, mengidentifikasi bentuk kegiatan penguatan kelembagaan, serta mengukur pengaruh penguatan kelembagaan terhadap dinamika dan pengetahuan setelah program dilaksanakan. Metode yang digunakan adalah mixed method melalui kuesioner, wawancara, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD), dengan responden sebanyak 22 orang anggota kelompok tani dan satu orang penyuluh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan kelembagaan memberikan pengaruh signifikan terhadap beberapa aspek dinamika kelompok, khususnya struktur kelompok, fungsi tugas, dan efektivitas. Peningkatan pengetahuan petani terjadi melalui kegiatan penyuluhan pestisida nabati berbahan daun pepaya yang dilaksanakan sebagai bagian dari program pendampingan. Dengan demikian, penguatan kelembagaan berperan sebagai fondasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan pembinaan, sedangkan peningkatan pengetahuan diperoleh dari penyuluhan yang dijalankan dalam program penguatan kelembagaan tersebut.

Institutional strengthening is an effort to improve the capacity of farmer groups so that they become more organized and are able to access various empowerment programs. This research was conducted at the Jaya Tani Rambay Farmer Group in Ciluar Village, which faced institutional problems such as the absence of an organizational structure, not being registered in the Agricultural Extension Management Information System (SIMLUHTAN), and farmers’ limited knowledge of pest control. The study aims to analyze the conditions of group dynamics and farmers’ knowledge, identify forms of institutional strengthening activities, and measure the influence of institutional strengthening on group dynamics and knowledge after the program was implemented. The research employed a mixed method approach using questionnaires, interviews, observations, and Focus Group Discussions (FGD), involving 22 farmer group members and one agricultural extension worker. The results show that institutional strengthening had a significant influence on several aspects of group dynamics, particularly group structure, task functions, and effectiveness. The increase in farmers’ knowledge occurred through an extension activity on the use of papaya leaf–based botanical pesticides, conducted as part of the mentoring program. Thus, institutional strengthening serves as a foundation that enables the implementation of capacity-building activities, while knowledge improvement is derived from the extension carried out within the institutional strengthening program.