Potensi Cadangan Biji Tumbuhan Bawah pada Perbedaan Kelerengan di Kampus IPB Dramaga

Abstract

Kampus IPB Dramaga memiliki heterogenitas topografi yang membentuk variasi kelerengan dan memengaruhi dinamika komunitas tumbuhan bawah melalui cadangan biji tanah. Cadangan biji tanah berperan penting sebagai sumber regenerasi alami dan sangat vital dalam mendukung upaya restorasi ekosistem maupun pemulihan vegetasi pasca gangguan. Penelitian ini bertujuan menganalisis komposisi cadangan biji, karakteristik suksesi, dan pengaruh faktor lingkungan terhadap komunitas tumbuhan bawah pada kelerengan berbeda. Penelitian dilakukan dengan metode analisis vegetasi, pengambilan sampel tanah di tiga plot dengan dua kedalaman, uji perkecambahan, serta identifikasi dan analisis komposisi spesies. Hasil uji perkecambahan diperoleh 11 spesies dengan total 116 individu. Asystasia gangetica mendominasi komunitas di berbagai plot. Uji Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan faktor lokasi, kedalaman, dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap jumlah kecambah (p<0,01), sedangkan analisis Principal Component Analysis (PCA) memperlihatkan kelerengan, suhu, kelembapan, dan pH sebagai penentu utama variasi spesies antar plot. Kedalaman 0–5 cm menghasilkan jumlah kecambah lebih tinggi dibandingkan 5–10 cm. Temuan ini memperkuat pentingnya peran cadangan biji dan faktor abiotik dalam menjaga regenerasi serta keanekaragaman tumbuhan bawah di lanskap bertopografi kompleks.

IPB University features heterogeneous topography, resulting in variations in slope that influence the dynamics of understory plant communities through soil seed banks. Soil seed banks play a crucial role as a source of natural regeneration and are vital for supporting ecosystem restoration and vegetation recovery following disturbances. This study aims to analyze seed bank composition, natural succession characteristics, and the influence of environmental factors on understory plant communities across different slopes. The research employed vegetation analysis, soil sampling in three plots at two depths, germination trials, as well as species identification and compositional analysis. Germination trials yielded 11 species with a total of 116 individuals. Asystasia gangetica dominated the communities across various plots. ANOVA results indicated that location, depth, and their interaction had highly significant effects on the number of seedlings (p<0.01), while PCA analysis revealed that slope, temperature, humidity, and pH were the main determinants of species variation between plots. The 0–5 cm soil depth produced a higher number of seedlings compared to the 5–10 cm layer. These findings reinforce the importance of seed banks and abiotic factors in maintaining regeneration and biodiversity of understory plants in complex topographical landscapes.