Analisis Nilai Tambah dan Profitabilitas Produk Olahan Mangga Gedong Gincu Pada UMKM Kenanga Mandiri

Abstract

Kabupaten Indramayu merupakan sentra utama produksi mangga gedong gincu di Indonesia. Namun, karena mudah membusuk, banyak buah terbuang pascapanen. Pengolahan menjadi sirup dan jus sebagai Solusi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya simpan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari produk olahan mangga Gedong Gincu di UMKM Kenanga Mandiri serta menganalisis tingkat profitabilitas dari usaha tersebut. Metode yang digunakan dalam analisis nilai tambah adalah metode Hayami, sedangkan untuk menganalisis profitabilitas digunakan perhitungan Margin of Safety (MOS) dan Marginal Income Rate (MIR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirup mangga memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan jus mangga, yaitu sebesar Rp8.215 per liter output dengan rasio nilai tambah 27,47%, sedangkan jus mangga hanya sebesar Rp4.942 per liter output dengan rasio nilai tambah 22,95%. Dari sisi profitabilitas, jus mangga juga lebih unggul dengan tingkat profitabilitas sebesar 28,99% dibandingkan sirup mangga sebesar 20,41%. Hal ini menunjukkan bahwa pengolahan mangga gedong gincu menjadi jus memberikan kontribusi ekonomi yang lebih besar dan lebih menguntungkan bagi UMKM Kenanga Mandiri dibandingkan pengolahan menjadi jus.

Indramayu Regency is the main center of Gedong Gincu mango production in Indonesia. However, due to its easy rotting, much of the fruit is wasted after harvest. To overcome this, processing into syrup and juice is carried out to increase added value and shelf life. This study aims to analyze the added value generated from processed Gedong Gincu mango products at the Kenanga Mandiri MSME and analyze the level of profitability of the business. The method used in the value-added analysis is the Hayami method, while the Margin of Safety (MOS) and Marginal Income Rate (MIR) calculations are used to analyze profitability. The results show that mango syrup has a higher added value than mango juice, which is IDR 8,215 per liter of output with a value-added ratio of 27.47%, while mango juice only has IDR 4,942 per liter of output with a value-added ratio of 22.95%. In terms of profitability, mango juice is also superior with a profitability level of 28.99% compared to mango syrup at 20.41%. This shows that processing Gedong Gincu mango into juice provides a greater economic contribution and is more profitable.