Penilaian Kepatuhan Pelabelan Produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Kabupaten Bekasi

Abstract

Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) sebagai sektor usaha mikro diwajibkan memiliki SPP-IRT dan label sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. Penelitian ini bertujuan menilai kesesuaian pencantuman informasi minimum pada label berdasarkan tiga tahap: desain label (T1), hasil verifikasi Dinas Kesehatan (T2), dan label aktual produk di e-commerce (T3). Metode survei digunakan dengan sampel tiga kategori IRTP terbanyak di Kabupaten Bekasi, yaitu tepung dan turunannya (27,8%), bumbu (17,9%), serta kopi dan teh kering (16,8%). Hasil menunjukkan penurunan kepatuhan pelabelan komponen wajib dan sukarela pada semua kategori, terutama pada tahap T3. Kepatuhan pelabelan komponen wajib tepung menurun dari 100% (T1) menjadi 21,27% (T3), bumbu dari 100% ke 12,81%, dan kopi serta teh dari 100% ke 37,5%. Komponen sukarela juga menurun pada kategori tepung dan turunannya serta bumbu. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya pemahaman pelaku usaha, lemahnya pengawasan, serta penggunaan label yang belum diverifikasi. Diperlukan penguatan pembinaan dan pengawasan untuk menjamin kepatuhan pelabelan IRTP.

Food Home Industry (IRTP) as a micro-business sector is required to have an IRTP Business License (SPP-IRT) and labels in accordance with applicable regulations. This study aims to evaluate the compliance of minimum information on labels based on three stages: label design (T1), verification results from the Health Department (T2), and actual product labels on e-commerce platforms (T3). A survey method was used with a sample of the three most common IRTP categories in Bekasi Regency: flour and its derivatives (27.8%), spices (17.9%), and dried coffee and tea (16.8%). The results showed a decrease in compliance with mandatory and voluntary labeling components across all categories, particularly at stage T3. Compliance with mandatory labeling components for flour decreased from 100% (T1) to 21.27% (T3), spices from 100% to 12.81%, and coffee and tea from 100% to 37.5%. Voluntary components also decreased in the flour and flour derivatives category and spices. This decline was attributed to low business operator understanding, weak supervision, and the use of unverified labels. Strengthened training and supervision are needed to ensure compliance with IRTP labeling.