Taksasi Kehilangan Hasil Infeksi Crinivirus pada Pertanaman Tomat di Kabupaten Cianjur

Abstract

Tomat (Lycopersicum esculentum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Penyakit kuning yang berasosiasi dengan infeksi Crinivirus merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman tomat di dataran tinggi. Informasi kehilangan hasil infeksi alami Crinivirus masih sangat sedikit di Indonesia, sehingga tujuan penelitian ini untuk melakukan taksasi kehilangan hasil tomat akibat infeksi alami Crinivirus di lapangan. Pengamatan dilakukan untuk peubah penyakit dan agronomis pada lima pertanaman yang berbeda. Kehilangan hasil akibat penyakit tersebut ditentukan berdasarkan data intensitas penyakit dan hasil panen tomat. Hubungan antara intensitas penyakit, tinggi tanaman, area under disease progress curve (AUDPC) dengan hasil panen dianalisis dengan metode korelasi. Infeksi Crinivirus terbukti memengaruhi insidensi dan keparahan penyakit seiring dengan fase pertumbuhan tanaman dan meningkat secara signifikan pada akhir periode pengamatan. Infeksi Crinivirus ini juga menyebabkan penurunan bobot buah dan jumlah total buah tomat. Keparahan penyakit dan AUDPC keparahan penyakit menunjukkan korelasi positif yang kuat dengan kehilangan hasil. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi keparahan penyakit, maka semakin besar kehilangan hasilnya. Kehilangan hasil akibat infeksi Crinivirus berkisar 5,51% sampai 63,29% tergantung varietas tomat dan keparahan penyakit.

Tomato (Lycopersicum esculentum L.) is one of the most widely cultivated horticultural crops in Indonesia. The yellow disease associated with Crinivirus infection is one of the important diseases in tomato plants in the highlands. Information on the yield loss of natural Crinivirus infection is limited in Indonesia, so the objective of this study was to estimate the yield loss of tomato due to natural Crinivirus infection in the field. Observations were made for disease and agronomic variables in five different plantings. Yield loss due to the disease was determined based on data on disease intensity and tomato yield. The relationship between disease intensity, plant height, Area under disease progress curve (AUDPC) and yield was analyzed by correlation method. Crinivirus infection was shown to affect disease incidence and severity along with the plant growth phase and increased significantly at the end of the observation period. Crinivirus infection also caused a decrease in fruit weight and total number of tomato fruits. Disease severity and AUDPC disease severity showed a strong positive correlation to yield loss. This indicates that the higher the disease severity will lead to the greater the yield loss. The yield loss caused by natural infection of Crinivirus ranged from 5,51% to 63,29% depending on tomato variety and disease severity.