Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang, Nenas, dan Durian sebagai Bahan Baku Briket

Abstract

Dengan meningkatnya limbah organik disekitar kita, khususnya limbah kulit buah yang hanya terbuang sia-sia dan belum dimanfaatkan secara optimal dapat berpotensi menciptakan dampak negatif kepada lingkungan yang diakibatkan dari proses pembusukannya. Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu memanfaatkan limbah kulit buah sebagai bahan baku pembuatan briket. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menganalisis briket dengan memanfaatkan limbah kulit buah pisang, nenas, dan durian sebagai bahan baku utama dengan bahan perekat tepung maizena. Penelitian ini menggunakan komposisi arang kulit buah 100% dan komposisi tepung dan air sebagai perekat yaitu 40 gr : 700 ml. Pengujian yang dilakukan berupa uji kadar abu, kadar air, nilai kalor, indeks kehancuran (droptest), dan laju pembakaran. Berdasarkan analisis karakteristik yang sudah diuji, diketahui bahwa briket dengan bahan baku kulit nenas merupakan briket terbaik dibanding kulit pisang dan durian.

With the increase in organic waste around us, especially fruit peel waste that is only wasted and has not been optimally utilized, it can potentially create a negative impact on the environment due to the decay process. One solution that can be done is to utilize fruit peel waste as raw material for making briquettes. This research aims to make and analyze briquettes by utilizing banana, pineapple, and durian fruit peel waste as the main raw material with cornstarch adhesive. This research uses 100% fruit peel charcoal composition and the composition of flour and water as adhesive, namely 40 gr: 700 ml. Tests carried out in the form of ash content, water content, calorific value, destruction index (droptest), and combustion rate. Based on the analysis of the characteristics that have been tested, it is known that briquettes with pineapple peel raw materials are the best briquettes compared to banana and durian peels.