Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170502Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Karlinasari, Lina | - |
| dc.contributor.advisor | Pertiwi, Setyo | - |
| dc.contributor.advisor | Erizal | - |
| dc.contributor.author | Mas'uddin | - |
| dc.date.accessioned | 2025-08-26T14:49:37Z | - |
| dc.date.available | 2025-08-26T14:49:37Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170502 | - |
| dc.description.abstract | MAS’UDDIN, Model Pengembangan Kawasan Perumahan Berbasis Konsep Green building (Studi Kasus: Kota Bima). Dibimbing oleh LINA KARLINASARI, SETYO PERTIWI dan ERIZAL. Salah satu fenomena yang muncul sebagai dampak dari urbanisasi dan perubahan tata guna lahan di perkotaan adalah Urban Heat Island (UHI), yaitu kondisi di mana suhu udara di pusat kota jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Fenomena ini disebabkan oleh akumulasi panas pada permukaan keras seperti beton dan aspal, serta rendahnya tutupan vegetasi dan ruang terbuka hijau. UHI tidak hanya menyebabkan peningkatan suhu mikroklimat di perkotaan, tetapi juga meningkatkan permintaan energi untuk pendinginan, memperburuk kualitas udara, serta menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Sebagai salah satu upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan intensitas UHI di kawasan perkotaan, konsep green building atau bangunan hijau telah diakui secara luas sebagai strategi yang efektif dan berkelanjutan. Green building menekankan pada prinsip efisiensi energi, pengelolaan air yang bijaksana, kenyamanan termal, serta penggunaan material ramah lingkungan. Namun, implementasi green building di banyak kota di Indonesia, termasuk Kota Bima, masih menghadapi berbagai tantangan, terutama karena keterbatasan sistem penilaian yang adaptif dan sesuai dengan karakteristik lokal. Menyadari pentingnya pendekatan kontekstual dalam pengembangan kawasan perumahan yang berkelanjutan dan resilient terhadap perubahan iklim, disertasi ini disusun dalam empat sub-penelitian yang saling terkait. Keempat penelitian ini difokuskan pada Kota Bima, yang dalam satu dekade terakhir mengalami peningkatan suhu permukaan, serta konversi lahan vegetasi dan sawah menjadi area terbangun. Melalui pendekatan multidisipliner dan integratif, disertasi ini bertujuan untuk menyusun landasan ilmiah dan praktis dalam merumuskan kebijakan pengembangan kawasan perumahan berbasis green building yang adaptif terhadap tantangan perubahan iklim dan fenomena UHI. Hasil dari perumusan indikator kinerja utama (IKU) green building dengan pendekatan statistik multivariat, yaitu Principal Component Analysis (PCA), menunjukkan bahwa dari 39 indikator yang terdapat dalam sistem GREENSHIP untuk rumah tinggal, dilakukan reduksi dengan menggunakan metode Biplot untuk memilih indikator yang paling relevan dan berdampak signifikan terhadap efisiensi dan keberlanjutan bangunan untuk kawasan perumahan. Hasil dari analisis Biplot di peroleh sepuluh indikator utama yang paling representatif bagi kondisi lokal Kota Bima adalah: Meteran Air (MA), Alat Keluaran Hemat Air (AKHA), Sumber Energi Terbarukan (SET), Penanganan Air Limpasan Hujan (PALH), Kesesuaian Lokasi (KL), Pengkondisian Udara (PU), Kenyamanan Spasial (KS), Area Dasar Hijau (ADH), Piranti Rumah Tangga Hemat Energi (PRTHE), dan Pencahayaan Buatan (PB). Perumusan IKU ini menjadi dasar penting dalam menilai dan merancang bangunan hijau yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga terukur secara kuantitatif dan aplikatif. Analisis fenomena UHI di Kota Bima menggunakan citra satelit Landsat 8 untuk periode tahun 2016, 2019, dan 2022 yang diperoleh melalui portal Google Earth Engine menunjukkan bahwa pada tahun 2016 sekitar 31,97% dari luas wilayah Kota Bima terpapar UHI dengan nilai ambang batas 26,73 °C. Pada tahun 2019 area yang terdampak UHI meningkat menjadi 45,26% dengan ambang batas 29,57 °C. Pada tahun 2022 fenomena UHI semakin meluas mencakup 50,57% wilayah dengan ambang batas mencapai 31,21 °C. Peningkatan ini berkaitan erat dengan ekspansi lahan terbangun dan penurunan tutupan vegetasi. Fenomena ini juga menunjukkan perluasan spasial dari pusat kota menuju pinggiran, yang mencerminkan dampak urbanisasi yang cepat serta ketidakseimbangan ekologi yang semakin signifikan. Temuan ini menggarisbawahi perlunya pengelolaan ruang kota yang lebih baik dan perlindungan terhadap vegetasi untuk mengendalikan suhu mikroklimat perkotaan. Konfigurasi lanskap dan efisiensi energi pada selubung bangunan sebagai strategi mitigasi terhadap UHI menunjukkan bahwa bahan bangunan, rasio jendela terhadap dinding jenis kaca, serta orientasi bangunan memiliki pengaruh signifikan terhadap perpindahan panas. Bangunan yang dirancang dengan material yang tepat, seperti bata merah berplester dan kaca insulatif, dapat memenuhi standar Overall Thermal Transfer Value ( OTTV) yang ditetapkan dalam SNI 6389:2020. Hasil ini memberikan implikasi praktis bahwa strategi desain bangunan dapat menjadi alat mitigasi penting dalam upaya adaptasi terhadap perubahan iklim di wilayah perkotaan tropis. Model pengembangan kawasan perumahan berbasis green building yang menggunakan pendekatan sistem dinamik menunjukkan bahwa, tanpa intervensi signifikan, Kota Bima akan menghadapi peningkatan fenomena UHI. Sebaliknya, skenario moderat dan optimis yang melibatkan penghijauan aktif serta restorasi kawasan perumahan menunjukkan hasil yang lebih baik dalam mendukung keberlanjutan kota. Model ini menyediakan alat bantu perencanaan berbasis ilmiah yang dapat diadopsi oleh pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam merencanakan pengembangan kawasan perumahan yang berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan analisis indikator bangunan, dinamika spasial UHI, dan model kebijakan sistem, disertasi ini menawarkan kerangka komprehensif yang dapat mendukung pembangunan kawasan perumahan yang adaptif, efisien, dan berkelanjutan di daerah tropis. Pendekatan yang digunakan tidak hanya menjawab kebutuhan akademik dalam bidang ilmu lingkungan dan perencanaan kota, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengambilan kebijakan pembangunan yang tangguh terhadap perubahan iklim di tingkat lokal. | - |
| dc.description.sponsorship | Pemkot Bima | - |
| dc.language.iso | id | - |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Model Pengembangan Kawasan Perumahan Berbasis Konsep Green Building (Studi Kasus: Kota Bima) | id |
| dc.title.alternative | Housing Area Development Model Based on the Green Building Concept (Case Study: Bima City) | - |
| dc.type | Disertasi | - |
| dc.subject.keyword | indikator kinerja utama | id |
| dc.subject.keyword | sistem dinamik | id |
| dc.subject.keyword | urban heat island | id |
| dc.subject.keyword | Bangunan hijau | id |
| dc.subject.keyword | konfigurasi lanskap | id |
| Appears in Collections: | DT - Multidiciplinary Program | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_P062190051_40a1baa28e7b4ce8a82737a0febac2c4.pdf | Cover | 1.75 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_P062190051_55f74312db5841a3bbbd934d69af7182.pdf Restricted Access | Fulltext | 5.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_P062190051_f4d587410cd04c238304985e00a45645.pdf Restricted Access | Lampiran | 1.76 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.