Kualitas Limbah Cair pada Inlet dan Outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah pabrik Kelapa Sawit

Abstract

Peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia sebanding dengan meningkatnya produksi limbah yang dihasilkan. Salah satunya yang paling banyak dihasilkan adalah Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS). LCPKS mengandung senyawa organik tinggi yang berpotensi mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas LCPKS pada inlet dan outlet IPAL dari 6 pabrik kelapa sawit. Sebanyak 12 sampel LCPKS dianalisis di Laboratorium Sumberdaya Fisik Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University. Parameter yang diukur adalah konsistensi, warna, Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), pH, EC, NH4, NO3, P, K, Ca, Mg dan Na. Hasil Analisis menunjukkan perbedaan signifikan pada parameter BOD dan pH dari sampel inlet dan outlet. LCPKS pada inlet memiliki konsentrasi BOD sangat tinggi (25.000–35.000 mg/L) dan pH yang rendah (4–5), sedangkan pada outlet memiliki konsentrasi BOD rendah (<100 mg/L) dan pH menjadi tinggi (8–9). Perbedaan hasil analisis LCPKS pada outlet masing-masing PT disebabkan oleh sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang digunakan pada masing-masing perusahaan dan konsentrasi awal setelah pengolahan Crude Palm Oil (CPO). Banyaknya hara yang terkandung di dalam LCPKS yang telah diolah melalui sistem IPAL menunjukkan bahwa LCPKS berpotensi untuk dapat diaplikasikan ke lahan.

The increase in Crude Palm Oil (CPO) production in Indonesia is proportional to the increase in waste production. One of the most abundant types of waste produced is Palm Oil Mill Effluent (POME). POME contains high levels of organic compounds that have the potential to pollute the environment if not properly treated. The objective of this study is to analyze the quality of POME at the inlet and outlet of the wastewater treatment plant (WWTP) from six palm oil mills. A total of 12 POME samples were analyzed at the Soil Physical Resources Laboratory, Department of Soil Science and Land Resources, Faculty of Agriculture, IPB University. The parameters measured included consistency, color, Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), pH, EC, NH4, NO3, P, K, Ca, Mg, and Na. The analysis results showed significant differences in the BOD and pH parameters between the inlet and outlet samples. POME at the inlet had very high BOD concentrations (25,000–35,000 mg/L) and low pH (4–5), whereas at the outlet, the BOD concentration was low (<100 mg/L) and the pH was higher (8–9). The variation in the POME analysis results at the outlets of each mill was due to differences in the wastewater treatment systems used by each company and the initial concentration after crude palm oil (CPO) processing. The high nutrient content in the treated POME through the WWTP system indicates that POME has the potential to be applied to land.