Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Adat Toraja di Kalimantan Timur

Abstract

Hipertensi merupakan keadaan dengan peningkatan tekanan darah di pembuluh darah secara kronis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat adat Toraja di Kalimantan Timur. Penilaian konsumsi pangan dilakukan dengan metode Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan aktivitas fisik diukur dengan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). Penelitian ini menggunakan desain case control study yang melibatkan 80 subjek. Subjek terdiri dari 40 orang kelompok kasus (hipertensi) dan 40 orang kelompok kontrol (tidak hipertensi). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada konsumsi jagung, tepung sagu, tepung tapioka, daging babi, ikan laut, telur ayam, tahu, tempe, kacang tanah, bayam, tauge, salak, margarin, tuak dan aktivitas fisik antara kelompok kasus dan kontrol (p<0,05). Kelompok kasus mempunyai kebiasaan mengonsumsi daging babi lebih banyak daripada kelompok kontrol. Kelompok kasus juga mempunyai aktivitas fisik lebih rendah daripada kontrol. Riwayat hipertensi keluarga dan konsumsi daging babi merupakan faktor signifikan pada subjek (73,4%) dengan Adjusted Odds Ratio (AOR) berturut-turut yaitu 139,1 dan 19,1.

Hypertension is a condition characterized by chronic elevation of blood pressure in the blood vessels. The purpose of this study was to analyze risk factors associated with hypertension in the Toraja indigenous community in East Kalimantan. Food consumption was assessed using the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) method, and physical activity was measured using the Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). This study used a case-control study design involving 80 subjects. The subjects consisted of 40 people in the case group (hypertension) and 40 people in the control group (non-hypertension). The results showed significant differences in the consumption of corn, sago flour, tapioca flour, pork, sea fish, chicken eggs, tofu, tempeh, peanuts, spinach, bean sprouts, snake fruit, margarine, palm wine, and physical activity between the case and control groups (p<0.05). The case group had a habit of consuming more pork than the control group. The case group also had lower physical activity than the control group. Family history of hypertension and pork consumption were significant factors in subjects (73.4%) with Adjusted Odds Ratio (AOR) of 139.1 and 19.1, respectively.