Validasi Penentuan Asetaldehida pada Pelet Kristalin Polietilena Tereftalat dengan Metode Headspace Kromatografi Gas Spektrometri Massa

Abstract

Polietilena tereftalat (PET) merupakan senyawa polimer yang dapat digunakan dalam pembuatan botol kemasan air mineral. Penggunaan botol PET yang dapat digunakan sekali pakai, menyebabkan limbah PET mencapai 25,95 juta ton di lingkungan. Asetaldehida merupakan senyawa karsinogenik yang timbul akibat degradasi termal botol kemasan PET. Berdasarkan SNI 8424:2023 ambang batas asetaldehida dalam PET adalah 6 ppm. Penentuan asetaldehida ini menggunakan metode headspace kromatografi gas spektrometri massa (GC-MS) dan dilakukan pengembangan metode ASTM F2013-10-2023. Modifikasi yang dilakukan adalah perubahan suhu loop, transfer line, waktu injeksi, dan waktu equilibration. Hal ini dilakukan untuk mengefisienkan pengukuran asetaldehida. Pengembangan metode diperlukan validasi untuk membuktikan kehandalan metode dengan hasil yang valid. Parameter validasi mencakup linearitas, akurasi, presisi, BD, BK, spesifisitas, ketahanan dan ketangguhan. Hasil yang diperoleh dari semua parameter memenuhi syarat keberterimaan Association of Official Analytical Chemists (AOAC 2016), dengan demikian pengembangan metode dapat diterima dan digunakan dalam pengukuran asetaldehida secara rutin di PT XYZ.

Polyethylene terephthalate (PET) was a polymer compound that could be used in the manufacture of bottled mineral water packaging. The use of single-use PET bottles caused PET waste to reach 25.95 million tons in the environment. Acetaldehyde was a carcinogenic compound that generated by the thermal degradation of PET packaging bottles. According to SNI 8424:2023, the maximum allowable limit of acetaldehyde in PET was six ppm. The determination of acetaldehyde used the headspace gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) method and the development of the ASTM F2013-10-2023 method. Modifications made were changes to the loop temperature, transfer line, injection time, and equilibration time. This was done to improve the efficiency of acetaldehyde measurement. The method development required validation to prove the reliability of the method with valid results. The validation parameters included linearity, accuracy, precision, BD, BK, specificity, robustness, and ruggedness. The results obtained from all parameters met the acceptance criteria of the Association of Official Analytical Chemists (AOAC 2016). Therefore, the method development was accepted and used for routine acetaldehyde measurement at PT XYZ.