JENIS UMBI DAN VARIASI SUHU EKSTRAKSI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA INULIN SEBAGAI BAHAN PREBIOTIK

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis umbi dan variasi suhu ekstraksi terhadap karakteristik fisikokimia inulin sebagai bahan prebiotik. Rancangan yang digunakan adalah RAL faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis umbi (umbi jalar ungu, umbi dahlia, dan umbi gembili) dan faktor kedua adalah suhu ekstraksi (80 °C dan 90 °C). Parameter yang diamati meliputi kadar air, nilai derajat brix, rendemen, viskositas, dan derajat polimerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis umbi dan suhu ekstraksi berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap kadar air, aktivitas air, rendemen, brix, viskositas, dan derajat polimerisasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa umbi gembili dan umbi dahlia pada suhu ekstraksi inulin 80 °C serta umbi dahlia pada suhu ekstraksi inulin 90 °C memiliki nilai viskositas dan derajat polimerisasi terendah, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan prebiotik.

This study aimed to analyze the effect of tuber types and extraction temperatures on the physicochemical characteristics of inulin as a prebiotic ingredient. The design used was a factorial completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor was tuber type (purple sweet potato, dahlia tuber, and lesser yam), and the second factor was extraction temperature (80 °C and 90 °C). The observed parameters included moisture content, Brix value, yield, viscosity, and degree of polymerization. The results showed that tuber type and extraction temperature had a significant effect (P<0.05) on moisture content, water activity, yield, Brix, viscosity, and degree of polymerization. The study concluded that lesser yam and dahlia tuber at 80 °C, as well as dahlia tuber at 90 °C, had the lowest viscosity and degree of polymerization values, so they could be used as prebiotic sources.