Pengembangan Modul Frontend Sistem Informasi Geografis Berbasis Website untuk Monitoring Konsentrasi PM2.5 dan AOD di Wilayah Jakarta

Abstract

Particulate Matter (PM) 2.5 merupakan polutan udara berdiameter kurang dari 2,5 µm yang mudah masuk ke dalam sistem pernapasan. Aerosol merupakan partikel padat atau cair di atmosfer yang dapat dipantau melalui parameter Aerosol Optical Depth (AOD). Sejumlah situs web menyediakan data distribusi PM2.5, tetapi cakupan wilayahnya terlalu luas sehingga menyulitkan pengguna mendapatkan data konsentrasi akurat untuk lokasi spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk membangun modul frontend berbasis website dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis untuk memvisualisasikan data konsentrasi PM2.5 dan AOD yang mencakup data real-time dan data historis dengan cakupan wilayah hingga tingkat kelurahan. Pengembangan dilakukan menggunakan metode prototyping dengan tahapan komunikasi, perencanaan cepat, pemodelan perancangan cepat, pengembangan prototipe, serta evaluasi dan umpan balik. Penelitian dilakukan sebanyak satu iterasi dengan mengembangkan fitur heatmap dengan cakupan hingga kelurahan dimana heatmap data AOD berasal dari data satelit Himawari, heatmap data PM2.5 estimasi berasal dari data pemodelan data AOD, peta PM2.5 aktual berasal dari data Jakarta Rendah Emisi, menu “Kalender” yang berisi data PM2.5 estimasi dan data cuaca, dan menu “Tentang” yang berisi penjelasan fitur dan data yang digunakan di dalam website. Pengujian fungsional dilakukan menggunakan black box testing dengan lima penguji dan mencapai tingkat keberhasilan 100% untuk seluruh fungsi sistem.

Particulate Matter (PM) 2.5 is an air pollutant with a diameter of less than 2.5 µm, easily penetrating the human respiratory system. Aerosols, solid or liquid particles in the atmosphere, can be monitored through the Aerosol Optical Depth (AOD) parameter. Several websites provide PM2.5 distribution data, but their broad regional coverage makes it challenging for users to obtain accurate concentration data for specific locations. This study aims to develop a website-based frontend module utilizing Geographic Information Systems to visualize real-time and historical PM2.5 and AOD concentration data at the village level. The development employs the prototyping method, consisting of communication, quick plan, modeling quick design, construction of prototype, and deployment delivery and feedback. The study conducted one iteration, developing a heatmap feature covering the village level, where AOD heatmap data is sourced from Himawari satellite, estimated PM2.5 heatmap data is derived from AOD modeling, actual PM2.5 maps are obtained from Jakarta Rendah Emisi data, a “Calendar” menu containing estimated PM2.5 and weather data, and an "About" menu explaining the features and data used on the website. Functional testing was performed using black-box testing with five testers, achieving a 100% success rate for all system functions.