Penerapan Six Sigma DMAIC dalam Pengendalian Cacat Produk Sosis setelah Pengemasan di PT XYZ

Abstract

PT XYZ sebagai produsen sosis daging dan ayam dalam bentuk beku menghadapi cacat setelah pengemasan yang memicu repack dan rework. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis cacat dan faktor penyebabnya, menerapkan rencana tindakan perbaikan terhadap cacat produk, dan menilai pengaruh hasil tindakan perbaikan terhadap nilai sigma. Metode penelitian dengan Six Sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis cacat produk sosis dan melalui analisis pareto terungkap empat jenis cacat dominan yaitu adonan menempel, ukuran tidak standar, seal melipat, dan cutting tidak pas sehingga menjadi fokus perbaikan. Analisis penyebab masalah menemukan penyebab cacat meliputi faktor mesin, material, metode, dan manusia. Implementasi perbaikan yang dilakukan seperti dilakukan prosedur sanitasi berkala dan pengecekan serta maintenance mesin berkala. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan penurunan defect rate dari 5.25% menjadi 2.18% dan peningkatan nilai sigma dari 4.06 ke 4.35. Analisis stabilitas proses dengan bagan kendali u menunjukkan proses produksi setelah perbaikan terkendali secara statistik.

PT XYZ, as a producer of frozen meat and chicken sausages, faces post packaging defects necessitating repacking and rework. This study aims to identify defect types and their causes, implement corrective action plans for product defects, and determine the effect of improvement actions on sigma levels. The research method uses Six Sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Identification results show there are 10 types of sausage product defects, and through Pareto analysis, four dominant defects are revealed: dough sticking, dimensional nonconformity, folded seal, and improper cutting, which became the primary focus for improvement. Root cause analysis attributed these defects to machine, material, method, and human factors. Implemented improvements include periodic sanitation procedure and periodic machine checking and maintenance. Performance measurement results show a decrease in defect rate from 5.25% to 2.18% and an increase in sigma value from 4.06 to 4.35. Process stability analysis using U control charts shows the production process after improvement is statistically controlled.