Validasi Metode Penentuan Cemaran Kromium dalam Bahan Baku Suplemen Kesehatan dengan Spektrofotometri Serapan Atom

Abstract

Kromium merupakan salah satu logam berat yang sering dijumpai sebagai cemaran dalam bahan baku suplemen kesehatan. Batas maksimal cemaran kromium menurut USP-NF 2024, elemental impurity ditetapkan sebesar 110 µg/g pada jalur paparan oral. Metode analisis kadar cemaran kromium pada sampel bahan baku suplemen kesehatan merujuk pada USP NF 2024 menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA). Validasi metode analisis kromium telah berhasil dilakukan, mencakup uji linearitas yang menunjukkan nilai r = 0,9997, dengan nilai % perolehan kembali antara 103,90% ?113,60%. Presisi keterulangan dan presisi antara masing-masing menunjukkan %RSD sebesar 1,5814% dan 3,4730%, keduanya berada di bawah batas keberterimaan <5%. Nilai batas deteksi dan batas kuantifikasi yang diperoleh adalah 0,1523 ppm dan 0,4574 ppm. Metode ini juga menunjukkan spesifisitas tanpa interferensi matriks, serta memenuhi kriteria kuat dan tangguh terhadap perubahan kecil dari variasi waktu penyimpan. Metode ini valid dan sesuai untuk pengujian rutin di PT Promedrahardjo Farmasi Industri.

Chromium was one of the heavy metals often found as a contaminant in raw materials of health supplements. According to the USP–NF 2024, the maximum allowable limit for elemental chromium impurity was 110 µg/g for the oral exposure route. The method for the determination of chromium contamination in health supplement raw material samples referred to USP–NF 2024 using atomic absorption spectrophotometry (AAS). The validation results of the chromium analysis method were valid based on linearity (correlation coefficient r = 0.9997), repeatability precision (%RSD = 1.5814%) and intermediate precision (%RSD = 3.4730%), both below the acceptance criterion of <5%, and recovery in the range of 103.90–113.60%. The limits of detection and quantification were 0.1523 ppm and 0.4574 ppm, respectively. The method also demonstrated high specificity with no matrix interference and was robust against small variations in storage duration, and its validity for routine application at PT Promedrahardjo Farmasi Industri was confirmed.