Karakteristik Fisikokimia, Mikrobiologi dan Organoleptik Telur Puyuh yang Diberi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dalam Pakan

Abstract

Puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan salah satu ternak unggas yang diminati karena pemeliharaannya mudah dan efisien. Produktivitas puyuh dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Cekaman panas yang tinggi bisa meningkatkan stres oksidatif yang akan berdampak terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Upaya untuk menekan terjadinya stres oksidatif ini perlu dilakukan dengan penambahan pakan yang mengandung antioksidan. Daun kelor (Moringa oleifera L.) memiliki potensi besar sebagai sumber protein alternatif pakan ternak karena kandungan nutrisinya yang melimpah, nilai biologis protein yang tinggi, serta khasiatnya yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung daun kelor pada pakan terhadap karakteristik fisik, kimia, mikrobiologi, dan organoleptik telur puyuh serta mengidentifikasi potensi senyawa antioksidan dalam daun kelor dalam menurunkan dampak stres oksidatif pada puyuh. Sebanyak 120 ekor puyuh betina umur 36 hari digunakan dalam penelitian ini, yang berlangsung selama 4 minggu. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 10 ekor puyuh. Perlakuan yang diuji: P0 (pakan komersial tanpa tepung daun kelor), P1 (pakan komersial + 2,5% tepung daun kelor), P2 (pakan komersial + 5% tepung daun kelor), dan P3 (pakan komersial + 7,5% tepung daun kelor). Data karakteristik fisik, kimia, dan Total Plate Count (TPC) dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), diikuti uji Duncan jika terdapat perbedaan signifikan. Analisis Escherichia coli dan Salmonella sp. dilakukan secara deskriptif. Uji non parametrik menggunakan analisis Kruskal-Wallis untuk data organoleptik. Hasilnya, Tepung daun kelor dapat digunakan dalam pakan puyuh untuk membantu mengatasi stres oksidatif. Penambahan tepung daun kelor hingga level 7,5% memberikan efek positif berupa penurunan jumlah bakteri pada telur, penekanan oksidasi lipid, serta memperkuat aktivitas antioksidan pada telur puyuh.

Quail (Coturnix coturnix japonica) is one of the most popular poultry livestock due to its easy and efficient maintenance. Genetic and environmental factors influence quail productivity. High heat stress can increase oxidative stress, which in turn impacts the quality of the product produced. Efforts to reduce the occurrence of oxidative stress need to be made by adding feed that contains antioxidants. Moringa leaves (Moringa oleifera L.) have great potential as an alternative protein source for animal feed due to their abundant nutritional content, high biological value of protein, and good properties. This study aimed to evaluate the effect of moringa leaf meal addition to feed on the physical, chemical, microbiological, and organoleptic characteristics of quail eggs and identify the potential of antioxidant compounds in moringa leaves to reduce the effects of oxidative stress in quails. A total of 120 female quails aged 36 days were used in this study, which lasted for 4 weeks. A completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replicates, each replicate consisting of 10 quails. Treatments tested: P0 (commercial feed without moringa flour), P1 (commercial feed + 2.5% moringa flour), P2 (commercial feed + 5% moringa flour), and P3 (commercial feed + 7.5% moringa flour). Data on physical, chemical, and Total Plate Count (TPC) characteristics were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA), followed by Duncan's test to determine if there were significant differences. Escherichia coli and Salmonella sp. were analyzed descriptively. Non-parametric test using KruskalWallis analysis for organoleptic data. As a result, Moringa leaf meal can be used in quail feed to help overcome oxidative stress. The addition of moringa flour up to the level of 7.5% has a positive effect in the form of a decrease in the number of bacteria in eggs, suppression of lipid oxidation, and strengthening antioxidant activity in quail eggs.