Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170095| Title: | Analisis Keterpaparan Wilayah Pertanian Menggunakan Pendekatan CRVA IPCC AR5 Terhadap Dampak Perubahan Iklim di Indonesia |
| Other Titles: | |
| Authors: | Santikayasa, I Putu PADH, SHATILLA MUTIARA RAMANDA YASS |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Perubahan iklim ditandai oleh tren kenaikan suhu global, yang di Indonesia diproyeksikan mencapai 0,8–2,0°C pada tahun 2050, dengan dampak signifikan terhadap sektor pertanian yang berperan penting dalam ketahanan pangan dan perekonomian. Penelitian ini bertujuan menganalisis keterpaparan wilayah pertanian terhadap perubahan iklim menggunakan pendekatan Climate Risk and Vulnerability Assessment (CRVA) berdasarkan kerangka IPCC AR5. Analisis dilakukan pada tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia periode 2014–2023 dengan tiga indikator utama, yaitu luas lahan sawah, luas lahan kebun, dan jumlah petani. Data diolah melalui normalisasi min–max, pembobotan equal weight, dan perhitungan indeks keterpaparan menggunakan rata-rata tertimbang (weighted arithmetic mean), kemudian diklasifikasikan berdasarkan tingkat keterpaparan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar wilayah berada pada kategori sedang (62%), dengan keterpaparan tinggi terkonsentrasi di sentra produksi pangan seperti Brebes, Klaten, Tulungagung, Blitar, Temanggung, Kota Pekalongan, Solok Selatan, Minahasa, Gorontalo, dan Indramayu. Analisis antarvariabel mengungkapkan bahwa hubungan antara luas sawah dan jumlah petani sawah lebih kuat dibandingkan hubungan antara luas kebun dan jumlah petani kebun, yang mencerminkan karakteristik sawah sebagai sektor padat karya. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam menetapkan prioritas wilayah untuk adaptasi perubahan iklim serta perencanaan kebijakan guna memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah dinamika iklim yang semakin kompleks. Climate change is characterized by a global warming trend, with projections indicating a temperature increase of 0.8–2.0°C in Indonesia by 2050, with significant impacts on the agricultural sector that plays an important role in food security and the economy. This study aims to analyze the exposure of agricultural areas to climate change using the Climate Risk and Vulnerability Assessment (CRVA) approach based on the IPCC AR5 framework. The analysis was conducted at the district/city level across Indonesia for the period 2014–2023 with three main indicators, namely rice field area, plantation area, and number of farmers. Data were processed through min–max normalization, equal weight assignment, and calculation of the exposure index using the weighted arithmetic mean, then classified based on exposure levels. The results show that most regions fall into the medium category (62%), with high exposure concentrated in major food production centers such as Brebes, Klaten, Tulungagung, Blitar, Temanggung, Pekalongan City, South Solok, Minahasa, Gorontalo, and Indramayu. Inter-variable analysis reveals that the relationship between rice field area and the number of rice farmers is stronger than the relationship between plantation area and the number of plantation farmers, reflecting the labor-intensive nature of rice farming. The findings of this study can serve as a basis for determining priority regions for climate change adaptation and policy planning to strengthen national food security amid increasingly complex climate dynamics. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170095 |
| Appears in Collections: | UT - Geophysics and Meteorology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_G2401211029_e4fd4b64380e41b4bc4cdd024de30049.pdf | Cover | 2.18 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_G2401211029_20ce3620382542bb99db2254d990b11c.pdf Restricted Access | Fulltext | 6.06 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.