Respon Termoregulasi Sapi Peranakan Ongole dengan Penambahan Pakan Aditif yang Berbeda

Abstract

Sapi peranakan ongole (PO) merupakan salah satu rumpun sapi pedaging yang banyak dibudidayakan di Indonesia serta dikenal adaptif terhadap iklim tropis. Suhu lingkungan yang tinggi dapat menyebabkan heat stress yang menurunkan produktivitas dan menghambat performa sapi. Penelitian ini bertujuan menganalisis respon termoregulasi sapi PO dengan penambahan pakan aditif yang berbeda. Data dianalisis dengan rancangan bujur sangkar latin (RBSL). Perlakuan terdiri dari: P0 (probiotik 10 mL) sebagai kontrol, P1 (probiotik, tanin 50 g), P2 (probiotik, asam amino 50 g), dan P3 (probiotik, tanin 50 g, asam amino 50 g). Parameter yang diukur meliputi mikroklimat kendang, suhu rektal (Tr), frekuensi napas (RR), denyut jantung (HR), suhu permukaan kulit (Ts), dan temperature humidity index (THI). Penambahan pakan aditif (P1, P2, dan P3) tidak memberikan pengaruh yang signifikan (P>0,05) terhadap Tr, RR, HR, dan Ts sapi PO dibandingkan dengan P0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pilihan pemberian probiotik dan aditif lainnya tidak berpengaruh terhadap perubahan fisiologis sapi PO.

Ongole grade (PO) cattle are widely raised in Indonesia as a source of beef but are susceptible to heat stress due to high tropical temperatures. This condition negatively affects their health and productivity. This study aimed to analyze the effect of different feed additives on thermoregulatory responses of PO cattle. Data were analyze using a latin square design (LSD). The treatments included: P0 (10 mL probiotic) as control, P1 (probiotic and 50 g tannin), P2 (probiotic and 50 g amino acids), and P3 (probiotic, 50 g tannin, and 50 g amino acids). The measured parameters included cattle housing microclimate, rectal temperature (Tr), respiratory rate (RR), heart rate (HR), skin surface temperature (Ts), and temperature humidity index (THI). The addition of feed additives (P1, P2, and P3) had no significant effect (P>0,05) on Tr, RR, HR, and Ts of PO cattle compared to P0. These findings indicate that probiotic supplementation and other additives did not influence the physiological responses of PO cattle.