Analisis Bibliometrik terhadap Penelitian Benih Padi Bersertifikat di Dunia

Abstract

Krisis ketahanan pangan global mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui inovasi teknologi, salah satunya benih padi bersertifikat. Meski efektivitasnya banyak diteliti, belum ada kajian sistematis yang memetakan arah, pelaku utama, dan fokus riset secara global. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dinamika literatur ilmiah tentang benih padi bersertifikat melalui pendekatan bibliometrika. Data diambil dari Scopus pada bulan Mei tahun 2025 dan dianalisis menggunakan VOSviewer dengan metode co-occurrence, dan bibliographic coupling. Hasil menunjukkan lonjakan publikasi dalam dua dekade terakhir, terutama didorong kontribusi besar peneliti dan institusi dari Cina. Artikel paling berpengaruh membahas pemuliaan molekuler, peningkatan produktivitas, dan mutu hasil panen. Sebagian besar publikasi berasal dari ilmu tanaman dan pangan, sementara kajian sosial, ekonomi, dan kebijakan masih terbatas. Temuan ini menekankan perlunya pendekatan interdisipliner agar riset benih bersertifikat menjawab tantangan riil di lapangan sekaligus memperkaya literatur global menuju sistem pangan berkelanjutan.

The global food security crisis urges increased agricultural productivity through technological innovations, including certified rice seeds. Although their effectiveness is well studied, no systematic review has mapped the direction, key actors, and global research focus. This study aims to identify the dynamics of certified rice seed literature using a bibliometric approach. Data was taken from Scopus in May 2025 and analyzed using VOSviewer with co-occurrence, and bibliographic coupling methods. Results show a surge in publications over the past two decades, mainly driven by contributions from Chinese researchers and institutions. The most influential articles focus on molecular breeding, productivity improvement, and grain quality. Most studies stem from crop and food sciences, while social, economic, and policy aspects remain limited. These findings highlight the need for interdisciplinary research to address real world challenges and enrich global literature toward sustainable food systems.